Bisnis.com, MATARAM -- Angka pertumbuhan penggunaan listrik di NTB termasuk tinggi. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, jumlah pelanggan yang listrik mencapai rata-rata 12% per tahun.
PT PLN (Persero) wilayah Nusa Tenggara Barat mengupayakan agar pertumbuhan pengguna listrik tersebut tetap diimbangi dengan meningkatnya pelayanan yang diberikan guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah setempat.
General Manager PLN Wilayah NTB Mukhtar mengatakan
kondisi psokan listrik di NTB saat ini dalam kondisi surplus. Namun, pihaknya tetap berharap mendapatkan masukan dari para stakeholder dan juga pelanggan PLN.
"Pertumbuhan listrik di NTB cukup tinggi. Untuk meningkatkan pelayanan tentu kita (PLN) perlu mendengar penilaian, tuntutan, serta harapan dari pelanggan," ujar Mukhtar di Mataram, Kamis (4/5/2017).
Mukhtar memaparkan untuk sistem Lombok memiliki daya mampu sebesar 293 MW dengan beban puncak mencapai 226 MW, sistem Sumbawa memiliki daya mampu sebesar 49 MW dengan beban puncak sebesar 42 MW,
Kemudian untuk sistem Bima memiliki beban puncak sebesar 42 MW dengan beban puncak sebesar 42 MW.
Baca Juga
Bersama dengan Dinas ESDM NTB dan Dinas Penanaman Modal dan PTSP NTB, PLN menyatakan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sistem kelistrikan NTB yang handal.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP NTB Lalu Gita Aryadi juga menegaskan bahwa meskipun listrik saat ini sudah surplus, penambahan perlu terus dilakukan untuk mendorong dan juga menjadga pertumbuhan ekonomi di NTB.
"Ekonomi di NTB bergerak di bidang pariwisata, agrobisnis, dan perdagangan, investor sangat tertarik di bidang ini. Semua sektor ini sangat membutuhkan listrik. Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas listrik di NTB harus terus ditingkatkan," ujar Gita.
Kepala Dinas ESDM, M. Husni menyebut, selain untuk kebutuhan industri, penambahan kapasitas listrik di NTB juga dibutuhkan untuk peningkatan rasio elektrifikasi di daerah.
"Penambahan jaringan harus terus ditambah, bahkan harus sampai ke desa terpencil," ujar Husni.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut, PLN tengah merencanakan untuk membangun beberapa infrastruktur listrik baru dengan total kapasitas sebesar 500 MW. Hingga saat ini, dari 500 MW tersebut, 100 MW telah beroperasi memperkuat sistem kelistrikan Lombok.
Beberapa rencana pembangunan lainnya telah melewati tahapan pembebasan lahan, diantaranya adalah PLTGU Lombok berkapasitas 150 MW, PLTU Lombok berkapasitas 100 MW, PLTU Lombok 2 berkapasitas 100 MW, PLTMG Sumbawa 50 MW, dan PLTMG Bima 50 MW.
Selain pembangkit, PLN juga akan membangun transmisi sepanjang 962 km. Seluruh pembangunan ini ditargetkan selesai pada tahun 2019.