Bisnis.com, MANADO - Sejumlah kalangan menilai pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara bakal mengalami percepatan di kuartal II/2017, didorong oleh peningkatan realisasi investasi. Di sisi lain, pengerjaan proyek infrastruktur juga bakal menjadi pelumas bagi pertumbuhan kredit di provinsi Bumi Nyiur Melambai tersebut.
Bank Indonesia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Sulut bakal mencapai 6%-6,4%% di kuartal II/2017 atau lebih tinggi dibandingkan dengan estimasi pertumbuhan di kuartal I/2017 sebesar 5,9%-6,3%. Deputi Direktur BI, Buwono Budisantoso, mengatakan sinyal percepatan laju ekonomi mulai terlihat dari peningkatan realisasi investasi. Untuk diketahui, investasi menyumbang 34,16% terhadap total produk domestik regional bruto (PDRB) Sulut pada 2016 yang mencapai Rp100,53 triliun.
Alhasil, proyeksi pertumbuhan ekonomi di dua kuartal tahun ini bakal cenderung menyentuh batas atas. Adapun, sepanjang 2017, BI memperkirakan ekonomi Sulut bakal tumbuh di kisaran 6%-6,4%. "Dari data yang masuk dan survei yang kami lakukan, semuanya optimis pertumbuhan di triwulan II akan lebih tinggi," jelasnya kepada Bisnis.com di Manado, Rabu (19/4/2017).
Di lain pihak, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara memperkirakan realisasi investasi di kuartal I/2017 masih terbilang rendah. Namun, realisasi bakal meningkat mulai di kuartal II/2017 hingga akhir 2017 nanti. Terlebih, pada Mei 2017 bakal digelar forum investasi Sulawesi Utara yang diharapkan bisa ampuh menarik investasi baru ke provinsi berpenduduk 2,5 juta jiwa tersebut.
Dinas Penanaman Modal & Perizinan Terpadu Satu Pintu mengestimasi realisasi investasi sepanjang kuartal I/2017 mencapai sekitar Rp500 miliar. Janny Rembet, Kepala Bidang Pengendalian Investasi Dinas Penanaman Modal & PTSP Sulut mengatakan laporan kegiatan penanaman modal baru akan marak di kuartal II/2017. "Jadi perkiraan kami sekitar Rp500 miliar, tapi itu not bad," ujarnya.
Dia mengimbuhkan, sejumlah proyek bakal memulai konstruksi mulai April hingga Desember mendatang, mulai dari proyek pembangkit listrik hingga pariwisata. Nilai investasi yang bakal dibenamkan menurut Janny berkisar dari puluhan miliar rupiah hingga triliun rupiah.
Baca Juga
Dia menggambarkan, investas pembangkit listrik mikro hidro berdaya 3-10 megawatt bakal menelan investasi puluhan miliar rupiah. Sementara itu, pembangunan pabrik semen dan fasiitas wisata seperti hotel bakal menyedot investasi triliunan rupiah. "Semen itu bisa Rp9 triliun. Tapi itu investasi multiyears 2-3 tahun. Begitu mulai konstruksi itu akan tercatat dalam LKPM," jelasnya .
Sepanjang 2016, realisasi investasi di Sulut melesat, baik investasi domestik maupun asing. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal menunjukkan, jumlah realisasi investasi domestik di Sulut sepanjang 2016 mencapai Rp5,06 triliun atau melesat dibandingkan periode 2015 sebesar Rp270,63 miliar. Realisasi investasi dari investor asing juga melonjak 335% menjadi US$382,8 juta.
Penyebab kredit masih lambat karena proyek-proyek infrastruktur di daerah baru sedikit terealisasi di triwulan I/2017
Sejalan dengan tren pertumbuhan ekonomi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan penyaluran kredit bakal merangkak selepas Maret 2017. Elyanus Pongsoda, Kepala Perwakilan OJK Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara, mengatakan pelaksanaan proyek infrastruktur bakal menjadi motor pertumbuhan. "Hemat saya, penyebab kredit masih lambat karena proyek-proyek infrastruktur di daerah baru sedikit terealisasi di triwulan I/2017," terangnya.
Data OJK menunjukkan, pertumbuhan kredit di Sulawesi Utara mencapai 6,09% (yoy) per Januari 2017, lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan sebesar 8,28%. Total baki debit debit atau outstanding kredit di Sulawesi Utara mencapai Rp30.93 trilun. Tahun ini, OJK mengestimasi pertumbuhan kredit bakal mencapai 10%.
Untuk diketahui, ada enam proyek infrastruktur prioritas yang tengah dikerjakan di Sulawesi Utara, mencakup pembangunan dua bendungan, jalan akses Manado-Gorontalo, jalan tol Bitung-Manado, kawasan industri Bitung, dan pelabuhan hub internasional Bitung.