Kabar24.com, JAKARTA--Seorang pengunjuk rasa tewas di Paraguay setelah Senator mengamandeman konstitusi secara diam-diam untuk memuluskan langkah Presiden Horacio Cartes mengikuti pemilu.
Pada Jumat (31/3), senator Paraguay melakukan voting pada sesi khusus di kantor tertutup. Sebanyak 25 dari 45 anggota tertinggi senat menyetujui usulan amandemen konstitusi. Namun, partai oposisi menilai pemungutan suara tersebut ilegal.
Langkah tersebut memicu kerusuhan dan aksi demonstrasi berujung pembakaran gedung kongres Paraguay pada Jumat (31/3). Seorang oposisi Paraguay mengatakan bentrok berujung pada terbunuhnya Rodrigo Quintana pria berusia 25 tahun akibat tertembak peluru karet yang polisi.
Menteri dalam negeri Paraguay meminta investigasi terbuka terhadap kematian Quintana. Pasalnya, doktor yang memeriksa mengatakan penyebab kematian adalah cidera kepala parah.
Pada Sabtu (1/4/2017), aktivis tiba di ibu kota Paraguay Asuncion untuk melanjutkan aksi protes. Sebelumnya, sekitar 200 pengunjuk rasa ditahan Polisi dan toko serta gedung pemerintahan dirusak.
Presiden Paraguay mengimbau rakyat untuk tenang dan menghindari aksi kekerasan. Cartes berjanji pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk menjaga ketertiban.
Baca Juga
Saat Paraguay mengalami ketidakpastian politik, ekspor kedelai dan sapi telah menarik investasi di bidang pertanian dan manufaktur dalam beberapa tahun terakhir seiring langkah Presiden Cartes memberikan keringanan pajak untuk investor asing.
Ketidakstabilan politik di negara berpenduduk 6,8 juta jiwa ini menjadi perhatian besar negara tetangganya, Brazil dan Argentina.