Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan cokelat asal Jepang, Daito Cacao membangun pabrik pengolahan kakao di Indonesia sebagai basis produksi untuk ekspor ke Thailand, Filipina, dan negara Asia Tenggara lain.
Daito Cacao President Shigeyuki Takeuchi menuturkan peritel kecil di Indonesia mayoritas merupakan warung dan kios non-permanen yang tidak dilengkapi dengan lemari pendingin. Untuk memperluas ekspansi pasar cokelat di Indonesia, diperlukan sistem pengiriman dengan lemari pendingin.
"Kami ingin ekspor produk ke Thailand, Filipina, dan negara Asean lain," ujar Takeuchi seperti dikutip Nikkei, Sabtu (1/4/2017).
Untuk membangun pabrik, Daito Cacao menggandeng PT Salim Ivomas Pratama Tbk. milik Grup Salim. Saito menyetor US$32 juta atau 51% dari total investasi pabrik dan mendirikan perusahaan joint venture PT Indoagri Daitocacao pada Februari 2017.
Perusahaan tersebut bakal membangun pabrik seluas 20.000 meter persegi di Purwakarta, Jawa Barat.
Konstruksi akan dimulai pada awal musim semi dan ditargetkan beroperasi pada 2019 dengan produksi awal sekitar 4.000-5.000 ton per tahun dan akan ditingkatkan menjadi 10.000 ton per tahun.
Baca Juga
Pada tahap awal, produk Indoagri Daitocacao akan dijual ke pabrik makanan olahan Grup Salim.
Biji kakao untuk pabrik tersebut akan dipasok dari kebun milik Grup Salim. Ada pun gula dan produk susu berasal dari T&C Manufacturing, unit usaha Daito Cacao di Singapura, sedangkan lemak dipasok dari Intercontinental Specialty Fats, unit Nisshin Oillio di Malaysia.