Bisnis.com, JAKARTA - Ujian Sekolah Berstandar Nasional atau USBN bocor. Kunci jawaban ditemukan tersebar melalui pesan singkat di WhatsApp. Kini, pemerintah akan melakukan investigasi.
Kejadian itu membuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bergerak. "Saya sudah menurunkan tim untuk menginvestigasi kebocoran kunci jawaban USBN," katanya di Jakarta, Selasa (21/3/2017). "Kami akan menginvestigasi di sejumlah daerah," ujar Muhadjir.
Muhadjir, yang menjabat sejak 27 Juli 2016 menggantikan Anies Baswedan yang dicopot Presiden Jokowi dan sebelumnya menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tiga periode 2000–2016, mengakui pada hari pertama USBN berjalan lancar. "Kunci jawaban tersebar melalui layanan pesan singkat WhatsApp."
Irjen Kemdikbud, Daryanto menegaskan pihaknya akan memberikan sanksi pada guru maupun kepala sekolah yang menyebar kunci jawaban tersebut. "Kami akan berikan sanksi tegas. Jika ketahuan dipecat."
Daryanto menyanyangkan kasus kebocoran kunci jawaban USBN tersebut karena hakikatnya USBN bertujuan mengembalikan hak guru sebagai perencana pendidikan.
"Saya pribadi prihatin. Sangat disayangkan jika benar terjadi kebocoran. Motifnya apa, karena ini semua USBN sudah diserahkan sepenuhnya ke guru dan sekolah serta pemerintah daerah," tutur Daryanto.
Menurut dia, wajar jika UN masih mengalami kebocoran karena skalanya besar. Makanya, Kemdikbud bekerja sama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk pengamanannya. "Namun sangat disayangkan, kebocoran terjadi di USBN," cetus dia.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Hamid Muhammad mengatakan dugaan kebocoran soal USBN akan merugikan sekolah karena pemerintah telah memberikan hak penuh kepada guru untuk meningkatkan integritas sekolah.
Soal-soal USBN sepenuhnya disusun oleh guru yang tergabung dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). Tujuannya untuk menghindari kecurangan, sehingga murid bisa merefleksikan kemampuan dirinya.
"Soal USBN disusun oleh guru, berdasarkan apa yang diajarkan di sekolah. Beda dengan UN. Jadi seharusnya, tak ada kebocoran soal maupun kunci jawaban," kata Hamid.