Kabar24.com, BANDUNG - Aksi mogok massal angkutan kota di Bandung ternyata berdampak pada lancarnya arus lalu lintas.
Arus lalu lintas di Kawasan Bandung Raya, Jawa Barat, yang biasanya dilanda kemacetan, pada Kamis (9/3/2017), berubah menjadi lancar terkait aksi unjuk rasa dari para sopir angkutan kota dan taksi konvensional di Bandung Raya.
"Lancar jaya, saya dari Katapang (Kopo, Kabupaten Bandung) ke tempat kerja saya di Jalan Asia Afrika lancar. Biasanya waktu tempuh 1 jam lebih sekarang cuma setengah jam sudah sampai," kata Ovi N, salah seorang warga.
Ia menuturkan, simpul kemacetan seperti di antara pintu keluar Tol Kopo, kawasan Miko Mall hingga Kopo Cirangrang tidak terjadi pada hari ini.
"Saya sempat penasaran, tumben Kopo enggak macet, pas sampai kantor teman saya ngasih tahu ada demo angkot hari ini," kata dia.
Warga lainnya Mildan M menuturkan arus lalu lintas di kawasan Ujung Berung juga tampak lancar pada hari ini.
"Biasanya perjalanan dari rumah saya di Cigending, Ujung Berung menuju Jalan Diponegoro ditempuh dalam waktu satu jam lebih sekarang cuma 30 menit saja," kata Mildan.
Ia menuturkan kemacaten yang terjadi di kawasan SMAN 24 Kota Bandung, pertigaan Pasir Impun, kawasan Lapas Sukamiskin hingga Terminal Cicaheum Kota Bandung tidak terjadi pada hari ini.
"Tadi itu lancar banget, padahal jam berangkat kerja," ujar Mildan.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung berencana menyiapkan 120 bus dan menerjunkan kendaraan dinas dari pejabat kecamatan dan kelurahan untuk mengantisipasi rencana mogok supir angkutan kota (Angkot) pada Kamis (9/3).
"Seluruh camat dan lurah telah diperintahkan Pak Wali Kota agar besok kendaraan dinasnya bisa dipakai untuk transportasi massal dulu, terutama mengantar warga yang akan beraktivitas," kata Kabag Humas Kota Bandung Yayan Ahmad Brillyana dalam siaran persnya, Rabu (8/3).
Yayan menuturkan para camat dan lurah diimbau agar melayani warga, terutama untuk mobilisasi anak-anak pergi ke sekolah.
"Dipilih berdasarkan prioritas, yang sekolah dulu, ke rumah sakit, puskesmas, dan sebagainya. Mereka akan beroperasi di wilayahnya masing-masing," katanya.
Yayan juga mengimbau warga Kota Bandung agar mengantisipasi adanya hambatan transportasi itu. Bagi para pengguna kendaraan pribadi, disarankan bisa berbagi dengan warga lain yang tidak memiliki kendaraan.
"Kami persilakan warga beraktivitas seperti biasa dengan senantiasa menjaga ketertiban dan saling membantu antara yang menggunakan kendaraan dan yang butuh tumpangan apabila satu jurusan," ujar Yayan.
Sementara itu, Kepala Bagian Pemerintahan Umum Kota Bandung Anton Sugiana mengatakan pihaknya bersama para camat dan lurah siap melaksanakan instruksi tersebut.
Sesuai dengan jumlah kecamatan dan kelurahan di Kota Bandung, setidaknya akan ada 181 kendaraan dinas yang dioperasikan pada 30 kecamatan dan 151 kelurahan.
"Ada 30 mobil dinas camat, 30 mobil Hilux, 151 mobil Carry kelurahan, 30 mobil Carry MP, dan ada juga motor di kecamatan dan kelurahan," ujar Anton.
Anton menjelaskan secara teknis para camat dan lurah akan bergerak bersama pegawai di kewilayahan. Aparatur di wilayah juga akan melibatkan Tim Perlindungan Masyarakat (Linmas) dan Tim Gorong-Gorong Kebersihan (Gober).
"Mulai pukul 06.00 WIB, kendaraan-kendaraan dinas itu akan bersiap di titik-titik strategis, seperti persimpangan dan dekat terminal. Kendaraan tersebut juga akan bersiaga di jalur-jalur yang dilewati angkutan kota," katanya.