Bisnis.com, SEMARANG—Jembatan darurat Kali Putih yang menghubungkan Dusun Slento dan Dusun Kaliputih, Desa Kaliputih, Kecamatan Singorojo, Kendal, Jawa Tengah putus pada Rabu (1/3) petang terjangan air sungai yang deras.
Hal itu menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu dan harus berputar bila menuju jalan desa.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal Sigit Sulistyo, jembatan Slento putus saat itu hujan deras dan arus sungai sangat kencang.
"Jembatan darurat tersebut adalah jembatan yang terbuat dari kayu dan pohon kelapa. Kejadian ini adalah kejadian yang ke-4 kalinya, setelah sebelumnya jembatan tersebut pernah putus pada 18 maret 2016, 12 april 2016, dan 16 januari 2017," kata Sigit, seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Kamis (2/3).
Panjang jembatan Slento kurang lebih 30 m dengan lebar 2.5 m, sedangkan yang putus adalah pada sisi tengah jembatan yang sebelumnya sudah terlihat miring.
Akibat putusnya jembatan tersebut, maka kegiatan warga dari desa kaliputih menuju Slento ataupun sebaliknya menjadi terganggu.
"Apabila jembatan tersebut tidak segera diperbaiki, maka kejadian jembatan putus tersebut akan bisa terulang lagi," ujarnya.
Sementara itu, camat Singorojo Kendal, Sobirin, mengaku jembatan kali Slento terakhir putus pada 16 Januari 2017. Penyebabnya juga terjangan arus sungai yang kencang. Supaya jembatan tersebut bisa tetap berfungsi, kemudian dibangun darurat menggunakan kayu.
"Jembatan darurat itu, menghabiskan anggaran sekitar 6 juta," kata Sobirin.
Sobirin, menjelaskan rencananya tahun ini jembatan Kali Slento akan dibangun permanen. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp2 miliar rupiah.