Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Februari 2017, Kota Padang dan Bukittinggi Deflasi 0,13% dan 0,45%

Sempat melambung tinggi beberapa bulan lalu, harga-harga komoditas pangan di Sumatra Barat mulai stabil. Ditandai dengan deflasi yang dialami dua kota yakni Padang dan Bukittinggi.
ilustrasi/Antara
ilustrasi/Antara

Kabar24.com, PADANG—Sempat melambung tinggi beberapa bulan lalu, harga-harga komoditas pangan di Sumatra Barat mulai stabil. Ditandai dengan deflasi yang dialami dua kota yakni Padang dan Bukittinggi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Sukardi mengatakan per Februari 2017, Sumbar mengalami deflasi dari dua kota, masing-masing Padang 0,13% dan Bukittinggi 0,45%.

“Bulan Februari Padang dan Bukittinggi deflasi, dengan turunnya harga beberapa komoditas seperti cabai merah, daging ayam ras, dan beras,” katanya, Rabu (1/3/2017).

Dia menilai deflasi bulan lalu bagus karena menstabilkan harga komoditas pangan di masyarakat, setelah harga-harga sebelumnya sempat tidak terkendali karena kurangnya pasokan.

Sukardi mengungkapkan secara umum inflasi dipengaruhi pasokan dan permintaan, serta rantai distribusi.

Namun, untuk Sumbar inflasi paling dipengaruhi karena distribusi yang belum tertata dengan baik, sehingga menyebabkan kondisi pasokan komoditas pangan tidak stabil yang menyebabkan inflasi berfluktuasi.

“Idealnya inflasi rendah. Karena inflasi juga perlu untuk menggairahkan produsen menghasilkan produknya,” ujar Sukardi.

Menurutnya, Sumbar sudah mengalami surplus komoditas pangan seperti beras, cabai merah, dan bawang merah. Namun, mekanisme pasar menyebabkan komoditas tersebut banyak dipasarkan di provinsi tetangga.

Adapun, inflasi Padang dan Bukittinggi secara tahun kalender masing-masing 0,43% dan deflasi 0,23%. Sedangkan secara year on year (yoy) Kot Padang 4,56% dan Bukittinggi 3,60%.

Secara umum, deflasi di Sumbar disebabkan penurunan harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,97% di Padang dan 0,45% di Bukittinggi.

Sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah, daging ayam ras, beras, petai, kentang, tarif pulsa ponsel, ayam hidup, cabai hijau, kelapa, dan sejumlah komoditas lainnya. 

Namun, beberapa komoditas lainnya masih berkontribusi menghambat deflasi daerah itu, yakni tarif listrik, sewa rumah, jengkol, minyak goreng, emas perhiasan, bawang merah dan ikan nila.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper