Bisnis.com, JAKARTA - Hubungan antara Presiden AS Donald Trump dan pers mendekati titik nadir setelah Trump memutuskan tidak hadir dalam gala dinner tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Wartawan White House (White House Correspondents' Association).
"Saya tidak akan hadir dalam event tersebut tahun ini. Saya harap semuanya berjalan lancar dan menjadi malam yang baik!" ujar presiden yang baru saja dilantik pada Januari tersebut, melalui akun Twitter, Sabtu (25/2/2017) waktu setempat.
Sebelumnya, White House melancarkan kebijakan bahwa sejumlah media massa tidak diperbolehkan mengikuti pers briefing rutin di White House, Jumat (24/2/2017) waktu setempat.
Seperti dilansir oleh Reuters, reporter dari CNN, The New York Times, Politico, The Los Angeles Times dan BuzzFeed tidak diizinkan masuk ke dalam ruangan untuk mengikuti sesi bersama Sekretaris Pers White House Sean Spicer. Perlakuan ini kemudian menimbulkan protes keras.
Adapun, sejumlah media massa tetap diizinkan mengikuti sesi gaggle tersebut--konferensi pers mini--yakni Reuters, Bloomberg, CBS, dan beberapa kantor media lainnya. Lazimnya, sesi gaggle bisa diikuti oleh reporter dari media manapun dan semua reporter bisa menanyakan apapun.
Spicer sendiri mengatakan pihaknya punya hak untuk memutuskan media mana yang berhak mengikuti sesi gaggle atau sesi konferensi pers lainnya. Reporter dari Associated Press dan Time melakukan walk-out setelah mendengar ada rekannya yang tidak diperkenankan masuk.
"Tidak pernah ada hal semacam ini terjadi di White House dalam sejarah panjang kami meliput banyak pemerintahan dari partai-partai yang berbeda. Kebebasan akses pers terhadap pemerintah jelas adalah kepentingan nasional," ujar Dean Baquet, Editor Eksekutif The New York Times.
Adapun, Asosiasi Wartawan White House atau The White House Correspondents Association (WHCA) juga melancarkan protes keras.