Bisnis.com, ISTANBUL - Kepolisian Turki menahan lebih dari 500 orang yang diduga terkait dengan kelompok milisi Partai Buruh Kurdistan (PKK), kata kantor berita pemerintah Anadolu, Senin (13/2/2017).
Anadolu memberitakan, sejumlah anggota senior PKK termasuk diantara 544 tersangka yang ditangkap dalam operasi kepolisian di 25 provinsi, termasuk di antaranya Kota Istanbul dan Izmir.
"Petugas di Provinsi Gaziantep, Turki Tenggara telah menahan 45 orang, di antaranya anggota Partai Rakyat Demokrat (HDP) yang pro-Kurdi," kata otoritas terkait.
Pemerintah menuduh Partai Rakyat Demokrat itu sebagai alat politik Partai Buruh Kurdistan, sehingga banyak anggota dan perwakilannya di parlemen ditangkap oleh petugas atas tuduhan tersebut.
Partai Rakyat Demokrat merupakan oposisi kedua terbesar pemerintah di parlemen.
Sementara itu, Partai Buruh Kurdistan telah dianggap sebagai kelompok teroris oleh Pemerintah Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.
Partai Buruh Kurdistan sempat mengadakan pemberontakan bersenjata pada 1984 hingga mengorbankan 40.000 jiwa. Kesepakatan gencatan senjata antara Partai Buruh Kurdistan dan Pemerintah Turki batal pada Juli 2015. Sejak saat itu, ribuan warga dilaporkan tewas akibat konflik.
Diduga Milisi Partai Buruh Kurdi, 500 Orang Ditahan Polisi Turki
Kepolisian Turki menahan lebih dari 500 orang yang diduga terkait dengan kelompok milisi Partai Buruh Kurdistan (PKK) kata kantor berita pemerintah Anadolu, Senin (13/2/2017).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 jam yang lalu
Babak Baru Harun Masiku: 2 Elite PDIP dalam Bidikan KPK
10 jam yang lalu
KALEIDOSKOP 2024: Asuransi Bersiap Spin Off Unit Usaha Syariah
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 jam yang lalu
Babak Baru Harun Masiku: 2 Elite PDIP dalam Bidikan KPK
6 jam yang lalu
Mahfud MD Kritisi Vonis Harvey Moeis: Tidak Setimpal!
8 jam yang lalu