Bisnis.com, PADANG—Membaiknya harga komoditas pertanian di pasar global jelang tutup tahun lalu, menyebabkan produksi manufaktur sedang dan besar di Sumatra Barat mengalami kenaikan 7,20%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Sukardi mengatakan beberapa jenis industri mengalami peningkatan, menyusul membaiknya harga sehingga produksi meningkat.
“Beberapa yang naik itu adalah industri makanan, industri karet dan barang dari karet, serta industri galian bukan logam,” katanya, Rabu (1/2/2017).
Dia menjelaskan industri makanan di daerah itu sepanjang tahun lalu meningkat 9,35% dari tahun sebelumnya, menyusul industri karet, barang dari karet dan plastik dengan peningkatan 7,62%, dan industri galian bukan logam meningkat 1,34%.
Adapun, pertumbuhan produksi manufaktur sedang dan besar di daerah itu tahun lalu, jauh di atas pertumbuhan nasional yang hanya 4%.
Sedangkan untuk produksi manufaktur mikro dan kecil hanya tumbuh 3,98% masih di bawah rerata pertumbuhan nasional yang mencapai 5,78%.
Beberapa jenis industri yang mengalami peningkatan di sektor mikro dan kecil adalah galian bukan logam yang meningkat signifikan hingga 51,98%.
Sukardi menilai menggeliatnya pembangunan di daerah itu menyebabkan permintaan terhadap bahan galian bukan logam mengalami peningkatan yang tinggi.
Selain itu, peningkatan juga terjadi untuk industri pengolahan tembakau yang naik 14,18%, industri pakaian jadi 9,63%, dan industri furnitur naik sebesar 8,35%.