Bisnis.com, LONDON - Perdana Menteri Inggris Theresa May akan membawa Land of Hope and Glory meninggalkan pasar tunggal dan serikat kepabeanan Uni Eropa.
Surat kabar "Telegraph", Senin (16/1/2017), melaporkan 12 pengutamaan Theresa May untuk Brexit termasuk meninggalkan pasar tunggal dan serikat kepabeanan Uni Eropa.
May dijadwalkan menyampaikan pidatonya, yang telah lama ditunggu, pada Selasa (17/1/2017), yang akan berisi rincian rencananya merundingkan Brexit, tempat dia akan memaparkan 12 tujuan perundingannya.
"Kami mencari kemitraan baru dan seimbang antara Inggris, yang mendunia, mandiri, berpemerintahan sendiri dengan teman dan sekutu kami di Uni Eropa," kata May, menurut "Telegraph", yang melaporkan bahwa dia akan memperjelas bahwa Inggris akan meninggalkan pasar tunggal dan serikat pabean.
"Bukan keanggotaan sebagian di Uni Eropa atau apa pun, yang membuat kami setengah ikut, setengah keluar. Kami tidak berusaha menerapkan model yang dinikmati negara lain. Kami tidak berusaha mempertahankan sebagian keuntungan keanggotaan saat kami keluar," katanya.
Surat kabar itu juga melaporkan May akan berusaha mendapatkan kembali kendali perbatasan Inggris, yang menjadi salah satu tema sentral strategi Brexit-nya.
Sebelumnya "The Sunday Times" dan surat kabar lain mengatakan pidato itu akan mengisyaratkan bahwa Inggris mengusahakan sebuah Brexit yang "bersih dan sulit", yang akan melibatkan keluarnya negara itu dari pasar tunggal dan perserikatan bea cukai.
Laporan itu mengutip seorang sumber anonim dari kantor May yang mengatakan bahwa pernyataannya diperkirakan akan menyebabkan sebuah koreksi pasar. Seorang juru bicara dari kantor May mengatakan kepada wartawan Reuters bahwa laporan itu hanya spekulasi belaka dan tidak memberikan komentar lebih.
Permasalahannya bagi Inggris adalah bahwa Uni Eropa diperkirakan akan menginginkan kebebasan bergerak bagi para warga negara Uni Eropa sebagai ganti akses terhadap pasar tunggal, sementara bagi mereka yang mendukung Brexit melakukannya untuk menahan jumlah imigrasi.
Pidato May nantinya akan dipantau dengan seksama oleh pasar finansial terkait sejumlah informasi apa yang dia utamakan.
Setelah dia mengatakan dalam sebuah wawancara televisi satu minggu lalu bahwa Inggris pasca-Brexit tidak akan mempertahankan "bagian" keanggotaan Uni Eropa mereka, mata uang poundsterling mengalami penurunan.
Dalam artikel Sunday Times lainnya, Menteri Brexit David Davis menyatakan bahwa Inggris akan mempertimbangkan sejumlah upaya untuk memperluas atau memperlancar proses keluarnya untuk memberikan kepastian bagi kalangan bisnis.
"Jika terbukti perlu, kami mengatakan bahwa kami mempertimbangkan waktu pemberlakuan sejumlah pengaturan baru," kata dia.
Pidato Selasa nantinya akan dilaksanakan di Rumah Lancaster, sebuah gedung milik Kantor Kementerian Luar Negeri di dekat Istana Buckingham yang digunakan untuk beragam pertemuan internasional.
Jalan Downing mengatakan pemilihan tempat itu adalah untuk menggarisbawahi keinginan May akan Inggris yang mendunia.