Kabar24.com, KUPANG - Warga eks pengungsi Timor Timur yang berdomisili di kamp pengungsian dan resetlement di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, menyampaikan surat permohonan bantuan untuk mengubah kondisi kehidupan yang mereka sedang alami.
"Kami warga Indonesia eks pengungsi Timor Timur tanpa rumah dan lahan garapan untuk hidup. Kami berharap Presiden dan Ibu Negara bisa membantu mengubah kehidupan kami," kata salah seorang tokoh warga pengungsi eks Timor Timur di Atambua, Mariano Parada di Belu, Kamis (29/12/2016).
Surat sudah disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo saat lawatannya ke Kabupaten Belu, untuk meresmikan Pintu Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Rabu (28/12).
Menurut Mariano, surat yang ditulis atas refleksi seluruh warga eks pengungsi Timor Timur yang memilih bertahan demi kecintaannya untuk NKRI seusai kalah jajak pendapat 17 tahun silam itu, langsung disampaikan ke Presiden Joko Widodo dengan mengadang lintasan mobil yang ditumpangi orang nomor satu RI itu.
"Saya dengan beberapa tokoh masyarakat lakukan pengadang dengan sebuah spanduk bertuliskan 'Kami warga eks pengungsi Timor Timur merindukan kedatangan Bapak'," katanya.
Pengadangan, katanya, dilakukan sesaat setelah kendaraan Presiden hendak menuju ke Bandara AA Beretalo di Atambua setelah dari Motaain untuk selanjutnya menuju Motamasin.
"Saat itu Pak Presiden melihat kami, lalu Pak Presiden hentikan mobil dan memanggil saya. Saya lalu berlari mendekati mobil Pak Presiden mencium tangannya dan menyerahkan surat itu langsung ke tangan beliau," katanya berceritera.
Pascapenyerahan surat tersebut, petuga pengamanan khusus Paspampres langsung meminta saya untuk mundur dan sesaat setelahnya kendaraan itu lalu melanjutkan perjalanan ke bandara di ufuk Timur Pulau Timor itu.
Dia berharap dengan diterimanya surat pengeluhan kami warga eks pengungsi Timor Timur itu, akan ada langkah konkret pemerintah untuk kami yang masih bertahan, demi merah putih di daerah ini.
Warga Eks Timtim di Pengungsian NTT Minta Bantuan Presiden
Warga eks pengungsi Timor Timur yang berdomisili di kamp pengungsian dan resetlement di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, menyampaikan surat permohonan bantuan untuk mengubah kondisi kehidupan yang mereka sedang alami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
11 menit yang lalu
Dipaksa Pemerintah AS untuk Jual Chrome, Ini Respons Google
1 jam yang lalu