Kabar24.com, JAKARTA--Lelaki Tunisia yang menjadi buronan kasus serangan truk yang menewaskan 12 orang dan melukai 49 lainnya di Berlin ternyata sudah dalam pengawasan aparat sejak awal tahun ini.
Pria bernama Anis Amri itu pernah diduga merencanakan perampokan agar dapat membeli senjata. Namun, pengawasan terhadap pria berusia 21 tahun itu dihentikan karena kurangnya bukti.
Sebelum masuk ke Jerman, Amri pernah ditahan selama empat tahun di Italia atas kasus pembakaran. Dia juga pernah ditahan di Tunisia sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Kamis
(22/12/2016).
Pencari suaka gagal itu sekarang menjadi salah satu orang paling diburu di Eropa.
Perintah penangkapan terhadap Amri dikeluarkan setelah kartu izin tinggalnya ditemukan di truk yang diduga digunakannya untuk menyerang salah satu pusat perbelanjaan di Berlin Senin lalu .
Otoritas Jerman mengungkapkan lelaki itu kemungkinan bersenjata. Pemberi informasi yang mengarah pada penangkapan Amri akan mendapatkan hadiah €100,000 atau Rp1,5 miliar.
Laporan menyebutkan Amri kemungkinan besar terluka ketika berusaha merampas truk dari supir aslinya.
Kanselir Jerman Angela Merkel telah bertemu dengan anggota kabinet untuk membahas investigasi terhadap serangan ini.
Kabinet Jerman pun menyetujui untuk memasang lebih banyak video pengawas di tempat umum.
Anis Amri bukanlah kriminal pendatang baru.
Ayah Anis kepada sebuah stasiun radio di Tunisia mengungkapkan setelah meninggalkan negara itu, tujuh tahun lalu, dia ditahan selama empat tahun di Italia karena membakar sebuah sekolah.
Dia juga pernah dijatuhi hukuman in absentia selama lima tahun di Tunisia, karena kasus pencurian dengan kekerasan.