Kabar24.com, PADANG - Untuk tahun anggaran 2017, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, berencana memprioritaskan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Bukik Ameh Kawasan Mandeh guna mendongkrak pengembangan pariwisata setempat.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Selatan, Zefnihan Piliang, mengatakan daerahnya sudah menyusun rencana jangka panjang untuk pengembangan kawasan wisata di daerah itu.
“Kalau untuk tahun depan, ada beberapa destinasi yang menjadi prioritas perbaikan dan peningkatan fasilitas,” katanya pada Senin (19/12/2016).
Destinasi yang menjadi prioritas itu adalah KEK Bukik Ameh di Kawasan Mandeh yang anggarannya berupa sharing APBD Pesisir Selatan dengan Pemprov Sumbar.
Selain itu, perbaikan fasilitas berupa penyediaan toilet yang memadai, kamar bilas, dan mushola untuk objek wisata di Sungai Gemuruh, Pasir Putih, Batang Kapas, dan objek lainnya.
Juga pengembangan objek wisata Pantai Carocok, Painan, dengan peningkatan infrastruktur, wahana permainan, dan penataan kawasan.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan pemprov menjamin kebutuhan anggaran untuk pembenahan objek wisata akan dibiayai sebesar 40% dari APBD Provinsi, sisanya dari anggaran kebupaten/kota.
“Silakan pemda (kabupaten/kota) menyiapkan destinasinya. Kami (provinsi) bantu anggarannya 40%,” ujarnya.
Nasrul mengatakan setelah Sumbar dinyatakan menang dalam kompetisi World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 di Uni Emirat Arab, tidak ada alasan untuk menunda pengembangan wisata itu.
Jangan sampai setelah wisatawan datang, imbuhnya, fasilitas dan infrastruktur penunjang pariwisata yang menjadi tanggungjawab pemda justru tidak memenuhi standar dan mengecewakan wisatawan.
“Yang perlu diingat, jangan sampai wisatawan datang lalu kecewa, karena infrastruktur pariwisata kita tidak memadai,” ujarnya.
Dia mengatakan sudah sembila pemda yang menyiapkan masterplan pengembangan pariwisata daerahnya, sehingga anggaran untuk pembangunan destinasi wisata dilakukan melalui sharing anggaran dengan provinsi.
Menurutnya, masih ada kepala daerah (bupati) di wilayahnya yang abai untuk mengembangkan sektor pariwisata yang menjadi fokus arah pembangunan pemerintah setempat.
Padahal, seluruh kabupaten/kota di Sumbar memiliki potensi pariwisata yang memadai dan potensial dikembangkan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Nasrul mengungkapkan tahun depan, kebijakan investasi dan pengembangan ekonomi Sumbar masih fokus ke sektor pariwisata, energi terbarukan dan kelistrikan, hilirisasi industri atau pengolahan, pembangunan infrastruktur.