Kabar24.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi akan menghadiri pertemuan Asean Retreat di Yangon, Myanmar. Pertemuan tersebut akan fokus membahas perkembangan situasi terkini di Rakhine State.
Menlu Retno dijadwalkan menuju Myanmar pada Minggu pagi tadi. Dia menyebut dalam pertemuan Asean Retreat ini Indonesia menekankan pentingnya untuk segera memulihkan keamanan di Rakhine State.
“Saya akan hadiri pertemuan Asean Retreat di Yangon yang utamanya akan membahas situasi terakhir di Rakhine State. Pertemuan ini merupakan suatu langkah baik karena Asean sebagai suatu keluarga besar membahas secara konstruktif situasi di Rakhine State,” ungkapnya melalui keterangan tertulis, Minggu (18/12/2016).
Atas undangan State Counselor Myanmar, Daw Aung San Suu Kyi, para Menteri Luar Negeri Asean akan bertemu dalam format retreat pada 19 Desember 2016 di Yangoon Myanmar.
Indonesia juga akan terus mendorong agar penghormatan dan perlindungan terhadap HAM bagi semua masyarakat di Rakhine State, termasuk minoritas Muslim, untuk terus ditegakan. Selain itu Indonesia akan mengusulkan agar kiranya akses kemanusiaan terus di perluas, termasuk akses bagi pemberian bantuan kemanusiaan dari Asean.
“Asean memiliki kemampuan untuk dapat membantu sesama anggota keluarga yang sedang menghadapi tantangan. Indonesia harapkan negara-negara Asean dapat mendukung secara konkret upaya Myanmar untuk membuat situasi di Rakhine State lebih stabil dan kondusif,” jelas Retno.
Menlu Retno pada 6 November lalu telah bertemu dengan Daw Aung San Suu Kyi di Naypyidaw, menyampaikan keprihatinan Indonesia terhadap sitausi di Rakhine State dan membahas langkah maju yang dapat dilakukan Myanmar, termasuk membuka akses kemanusiaan dan mengajak negara-negara ASEAN mendukung pembangunan di Rakhine State yang inklusif.