Kabar24.com, KUPANG - Ketua DPRD Sabu Raijua Paulus Tuka memastikan tidak ada korban meninggal akibat penyerangan yang terjadi di SD Negeri Sabu Barat.
"Jumlah korban penikaman oleh pria tidak di kenal di SD Negeri Sabu Barat berjumlah 7 murid dan tidak ada korban tewas," kata Paulus Tuka kepada Antara, Selasa menanggapi beredarnya informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa satu meninggal dalam insiden penyerangan.
Dia mengatakan, telah melakukan konfirmasi dengan aparat kepolisian dan memastikan bahwa tidak ada yang meninggal dunia. Para korban hanya mengalami luka-luka.
Sementara itu, Kapolsek Sabu, Kompol Sikvenson Weo Mata dalam keterangan terpisah menjelaskan, para korban menderita luka-luka di leher, dada dan tangan akibat ditikam dan disayat pakai benda tajam.
Kapolsek merincikan nama-nama korban penikaman dan sayatan benda tajam. Juniarto Ananda Apri Dimu, 11, luka robek pada pipi dan lengan kanan dalam serta luka robek di telinga bagian kanan.
Naomi Oktoviani Pawali, 10, luka pada leher dan bibir depan, Maria Katarina Yeni, 8, luka pada leher dan luka robek pada jari telunjuk dan jari tengah.
Gladis Riwu Rohi, 11, luka robek di leher dan jari. Berikutnya, Dian Suryani Koreh, 11, luka robek di leher, Alberto Tamelan, 10, luka robek di leher dan Adi Miha Djami, 11, luka robek di leher.
Sebelumnya, secara membati buta, seorang pria melakukan penyerangan terhadap anak-anak sekolah dasar (SD) Negeri Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, pada Selasa pagi sekitar pukul 08.00 WITA.
Akibat penyerangan itu, tujuh murid kelas V dan kelas VI SD Negeri Sabu Barat dilarikan ke rumah sakit dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Panie.