Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengungkapan keprihatinannya atas insiden penyerangan terhadap beberapa siswa yang terjadi di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (13/12/2016).
"Kekerasan dalam bentuk apapun tidak bisa ditoleransi, apalagi kalau dilakukan di sekolah. Ini pelecehan terhadap pendidikan. Saya minta agar masyarakat menghindarkan tindak kekerasan di sekolah," tuturnya dalam keterangan tertulis, Selasa (13/12/2016).
Kendati demkian, Mendikbud juga menyampaikan agar masyarakat menghindarkan diri dari tindakan main hakim sendiri. Dia meminta agar masyarakat memercayakan penanganan kasus kepada penegak hukum.
Apresiasi disampaikan Mendikbud kepada pihak keamanan dan tenaga medis yang memberikan pertolongan terhadap para siswa yang menjadi korban.
Dia juga menitipkan pesan agar pihak sekolah bekerjasama dengan tenaga medis dapat membantu pemulihan kondisi kejiwaan dari para siswa yang mengalami trauma akibat insiden tersebut.
"Saya juga minta agar pemulihan korban dilakukan sebaik mungkin, jangan sampai menjadi trauma," ujar Mendikbud.
Sebagaimana laporan yang diterima Mendikbud, bahwa pada sekitar pukul 08.47 WITA seorang pemuda memasuki ruang kelas V di SDN 1 Sabu Barat, Sabu Raijua, NTT, kemudian melakukan penyerangan dan penyanderaan menggunakan senjata tajam pada siswa yang sedang belajar.
Tujuh orang siswa terluka akibat insiden tersebut telah dirawat di Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan. Tidak ada korban meninggal dari para siswa akibat insiden penyerangan tersebut.
“Pelaku diduga mengalami stres sehingga nekat melakukan penyerangan kepada para siswa itu,” ungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT, AKBP Jules Abraham Abast sebagaimana dilansir dari berbagai media siber.