Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEKSI 2017: BI Perkirakan Ekonomi Sumbar Tumbuh Maksimal 5,7%

Perkiraan Bank Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat tahun depan cenderung stagnan hanya di kisaran 5,3% - 5,7%, mengingat pemulihan harga komoditas yang lambat.
Masjid Raya Sumatera Barat atau juga dikenal sebagai Masjid Mahligai Minang adalah salah satu masjid terbesar di Indonesia yang terletak di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat./ simbi.kemenag.go.id
Masjid Raya Sumatera Barat atau juga dikenal sebagai Masjid Mahligai Minang adalah salah satu masjid terbesar di Indonesia yang terletak di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat./ simbi.kemenag.go.id

Kabar24.com, PADANG - Perkiraan Bank Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat tahun depan cenderung stagnan hanya di kisaran 5,3% - 5,7%, mengingat pemulihan harga komoditas yang lambat.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Puji Atmoko mengatakan potensi pertumbuhan ekonomi daerah itu masih terbuka lebar, meski pemulihan ekonomi dalam negeri belum optimal dan tekanan ekonomi global masih mengintai.

“Peluangnya masih terbuka lebar. Syaratnya, tentu dengan mengoptimalkan belanja pemerintah, mendorong investasi, dan meningkatkan kredit perbankan ke sektor produktif,” katanya, Selasa (6/12/2016).

Meski begitu, otoritas moneter tersebut menilai pertumbuhan ekonomi daerah itu belum akan naik signifikan, walaupun optimistis lebih baik dari pencapaian tahun ini.

Sebab, belanja pemerintah yang diharapkan mampu menjadi stimulus untuk mendongkrak pertumbuhan juga sangat terbatas, serta harga komoditas pertanian di pasar global belum sepenuhnya pulih.

Puji mengungkapkan, untuk tahun ini BI hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi daerah itu di kisaran 5,2% - 5,6%.

Apalagi, di kuartal ketiga tahun ini, pertumbuhan ekonomi Sumbar hanya 4,82%, terendah dalam lima tahun terakhir.

Lambatnya pertumbuhan ekonomi itu disebabkan efisiensi anggaran oleh pemerintah dan pemotongan dana alokasi umum (DAU), sehingga menyebabkan sejumlah proyek di daerah mangkrak.

Dari sisi lapangan usaha, penurunan terjadi di sektor pertanian, akibat cuaca ekstrem yang melanda daerah itu dalam beberapa bulan terakhir. Sehingga, sejumlah daerah mengalami gagal panen.

Padahal, kontribusi sektor pertanian terhadap pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) daerah itu mencapai 24%.

“Selama kuartal tiga, pertanian ini menurun produksinya. Untuk pada sampai 5%, pengaruh komoditas ini besar sekali,” kata Hefinanur, Kabid Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sumbar.

Menurutnya, meski anjloknyo sektor pertanian hanya 1,09% sepanjang kuartal ketiga, tetapi karena kontribusinya yang bersar terhadap PDRB, menyebabkan pertumbuhan ekonomi Sumbar ikut tertahan.

Dia mengatakan, cuaca di beberapa daerah seperti Kabupaten Tanah Datar, Limapuluh Kota dan Pasaman terbilang ekstrem, karena mengalami kemarau panjang, sehingga menyebabkan gagal panen.

Sementara, sejumlah daerah lainnya di pesisir pantai barat Sumatra justru mengalami hujan tanpa henti, sehingga ikut menyebabkan gagal panen di beberapa titik.

Meskipun dibayangi potensi perlambatan, Pemprov Sumbar tetap menargetkan pertumbuhan ekonomi daerah itu tahun depan pada angka 6,16%, dengan proyeksi inflasi 4,5% plus minus 1%.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, target pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan kesepakatan bersama pemerintah dan DPRD Sumbar yang optimistis terhadap peluang pertumbuhan daerah itu.

“Kami sepakat dengan proyeksi BI, tetapi kami juga yakin akan tumbuh lebih bagus, dan harus diusahakan,” katanya.

Irwan mengatakan, sejumlah strategi yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan penyerapan anggaran, meningkatkan investasi, menjaga laju inflasi, dan memalsimalkan pengembangan potensi daerah, terutama sektor pariwisata dan energi.   

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper