Bisnis.com, PADANG—Inflasi Sumatra Barat tahun ini berpotensi melebihi target yang dicanangkan pemerintah daerah setempat, mengingat sampai November 2016, inflasi dua kota Padang dan Bukittinggi sudah mendekati 5%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Dody Herlando menyebutkan inflasi Kota Padang secara komulatif sejak Januari sudah menyentuh 4,95%, sedangkan Bukittinggi mencapai 4,52%.
“Sumbar rawan melebihi target inflasi tahunan. Karena sampai November rata-rata sudah di atas 4%,” katanya, Kamis (1/12/2016).
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sumbar menargetkan inflasi tahun ini dalam kisaran 5% plus minus 1%.
Dody menyebutkan belum optimalnya upaya pengendalian harga komoditas bahan makanan membuat inflasi daerah itu terkerek naik.
Bulan November saja misalnya, inflasi Padang mencapai 1,13% dan Bukittinggi 1,07%. Secara year on year (yoy) inflasi dua kota itu tercatat masing-masing 6,82% dan 6,40%.
Menurutnya, komoditas cabai merah dan beras masih menjadi penyebab utama inflasi. Untuk cabai merah, peningkatan mencapai 33,84% di Padang dengan andil inflasi 0,90% dan meningkat 22,09% di Bukittinggi dengan andil inflasi 0,71%.
Selain cabai merah, beras yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat juga mengalami peningkatan 2,67% di Padang, dan sebesar 5,92% di Bukittinggi.
Dia mengungkapkan berkurangnya pasokan karena perubahan serta jaring distribusi yang belum terkelola dengan baik, menyebabkan pasokan cabai merah di pasaran menjadi berkurang.
Inflasi daerah itu masih disumbang dari kelompok bahan makanan yang naik 3,69% di Padang dan 3,73% di Bukittinggi.
Selain itu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi 0,17% di Padang dan 0,67% di Bukittinggi. Perumahan air, listrik, gas, dan bahan bakar naik 0,31% di Padang dan Bukittinggi minus 0,25%.
Kemudian, kelompok sandang di Padang minus 0,24% dan Bukittinggi naik 0,09%, kelompok kesehatan masing-masing naik 0,61% dan 0,39%.
Selanjutnya, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga turun 0,02% di Bukittinggi, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,05% di Padang.