Kabar24.com, PADANG - Pemerintah Kota Padang memperkirakan kebutuhan untuk merehabilitasi Pasar Raya Padang dan sejumlah pasar satelit di daerah itu mencapai Rp1,8 triliun, guna mengejar kondisi ideal.
Endrizal, Kepala Dinas Pasar Pemkot Padang mengatakan secara keluruhan kebutuhan pembenahan sejumlah pasar di daerah itu sangat besar, dan tidak mungkin dipenuhi melalui APBD dalam waktu dekat.
“Harapan kami dari pihak ketiga. Kalau saat ini kemampuan penganggaran dari APBD hanya sekitar Rp50 miliar per tahun,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (17/11/2016).
Dia memerinci kebutuhan pembenahan ideal untuk Pasar Raya Padang Fase I – VII masih membutuhkan anggaran setidaknya Rp500 miliar, Pasar Raya Barat sebesar Rp400 miliar, Pasar Inpres Rp100 miliar dan rehabilitasi sejumlah pasar satelit mencapai Rp800 miliar.
Total, rehabilitasi pasar di ibukota provinsi Sumatra Barat itu sedikitnya memerlukan biaya Rp1,8 triliun. Investasi swasta diharapkan dapat menjadi tulang punggung untuk pembangunan sejumlah pasar tersebut.
Endrizal mengungkapkan, saat ini sudah ada investor dalam negeri yang melirik untuk mengembangkan Pasar Raya Barat, pasar Simpang Haru, dan pasar Tanah Kongsi. Namun, belum ada kesepakan investasi yang ditandatangani.
“Kami tetap tawarkan kepada investor yang berminat, dengan tetap mengakomodir pedagang yang sudah ada. Termasuk pasar-pasar satelit,” ujarnya.
Menurutnya, untuk tahun depan, prioritas lembaganya adalah rehabilitasi lima pasar satelit yakni pasar Bandar Buat, Balimbing, Tanah Kongsi, Ulak Karang, dan Alai.
Sementara itu, dua pasar satelit lainnya yaitu Pasar Lubuk Buaya dan Pasar Siteba diharapkan tuntas tahun ini melalui APBD perubahan.
Adapun, alokasi anggaran melalui APBD Kota Padang dalam empat tahun ke depan diperkirakan hanya sekitar Rp200 miliar untuk pembenahan sejumlah pasar.
Wali Kota Padang Mahyeldi Dt Marajo menyebutkan karena keterbatasan anggaran daerah, pembenahan pasar dilakukan secara bertahap. Meski tetap dibangun melalui APBD, pemda setempat berharap investasi pengembangan pasar.
“Kami fasilitasi investor untuk menanamkan modalnya di Padang dengan berbagai kemudahan dan fasilitasi dari pemda,” katanya.
Dia mengungkapkan pembangunan infrastruktur pasar merupakan salah satu prioritas investasi yang ditawarkan selain pariwisata, perdagangan, industri pengolahan, dan infrastruktur lainnya.
Apalagi dalam waktu dekat, pemda setempat menggelar Festival Ekonomi dan Budaya Antar Bangsa 2016 bekerjasama dengan Malindo Business and Cultural Center (MBCC) Kuala Lumpur yang bakal diikuti banyak pengusaha asal negeri jiran Malaysia.