Kabar24.com, JAKARTA - Kelompok teroris ISIS dan Taliban, mengungkapkan bahwa mereka merasa diuntungkan dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Pasalnya, dengan kebenciannya yang berlebihan terhadap Islam, akan memudahkan ISIS merekrut militan baru.
Komandan Taliban dan pendukung ISIS mengatakan, pernyataan anti-Muslim Trump dan menutup total umat Islam memasuki AS, merupakan hal yang sempurna dalam upaya perekrutan mereka, terutama bagi kaum muda yang tidak puas di Barat.
"Orang ini maniak yang sempurna. Kebenciannya terhadap umat Islam akan membuat pekerjaan kami jauh lebih mudah karena kita bisa merekrut ribuan milisi baru," kata Abu Omar Khorasani, petinggi ISISI di Afghanistan, seperti dikutip Reuters, Rabu (15/11/2016).
Seorang komandan senior Taliban di Afghanistan mengatakan bahwa tengah mengupayakan kebangkitan kelompoknya dengan terus memantau semua pidato dan komentar anti-Muslim Trump.
"Jika dia melakukan apa yang dia peringatkan dalam kampanyennya, saya yakin itu akan memprovokasi umat Islam di seluruh dunia dan organisasi jihad bisa memanfaatkan itu," kata pemimpin militan, yang menolak untuk diidentifikasi.
Tak lama setelah kemenangan Trump, beberapa simpatisan jihad meluapkan kegembiraannya di media sosial dengan menyatakan ini sebagai kesempatan untuk tujuan mereka.
"Kemenangan Trump dalam pemilu AS adalah tambang emas bagi umat Islam jika mereka tahu bagaimana menggunakannya," kicau akun @ alhlm200, yang secara teratur mengunggah pernyataan mendukung ISIS.
Dan di Aljazair, @salil_chohada, seorang pendukung ISIS mengatakan: "Selamat kepada bangsa Muslim atas kemenangan Trump kafir yang pernyataan bodohnya sendiri menguntungkan kita.."
Trump telah berbicara keras terhadap kelompok-kelompok militan pada kampanyenya, menjanjikan untuk mengalahkan terorisme seperti AS memenangkan Perang Dingin.