Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan penyerangan dengan bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, bukanlah tindakan beragama.
"Tindakan seperti itu sama sekali bukanlah tindakan umat beragama. Tidak ada satupun agama yang mentolerir tindakan kekerasan seperti itu, apalagi itu dilakukan kepada rumah ibadah. Rumah ibadah itu wajib kita jaga bersama," kata Lukman dikutip laman kemenag.go.id, Senin (14/11/2016).
Menag berharap masyarakat tidak terpancing dan terprovokasi dengan aksi kekerasan itu. Menag juga meminta agar aparat kepolisian bisa mengungkap pelaku di balik peristiwa tersebut.
"Serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum kita untuk mengungkap, lalu bisa memberikan hukuman bagi pelaku tindakan tersebut," katanya.
Diberitakan, bom jenis molotov meledak di pintu depan Gereja Oikumene pukul 10.15 WITA, Minggu (13/11). Sejumlah anak yang saat kejadian sedang bermain di halaman gereja turut menjadi korban.
Saat ini, kepolisian telah menangkap pelaku penyerangan bom molotov tersebut. Pelaku yang berinisial J tersebut saat ini masih diperiksa.
Pelaku merupakan mantan narapidana kasus teroris bom Puspitek Tangerang dan bom buku di Jakarta. Pelaku ke lokasi dengan menggunakan motor yang ternyata milik temannya.
BOM GEREJA OIKUMENE SAMARINDA: Rumah Ibadah Wajib Dijaga Bersama
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan penyerangan dengan bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, bukanlah tindakan beragama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

1 jam yang lalu
Trump Cari Celah Pecat Bos The Fed Jerome Powell

5 jam yang lalu
DPR Sebut 100% Lebih Calon Jemaah Sudah Melunasi Biaya Haji

6 jam yang lalu
KPK Sita Motor Ridwan Kamil Terkait Kasus BJB
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
