Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tim Peralihan Donald Trump Tawari Bos JPMorgan Jadi Menkeu

Tim peralihan presiden terpilih AS Donald Trump menghubungi pemimpin JPMorgan Chase & Co, Jamie Dimon, menawarkan jabatan Menteri Keuangan, kata anggota utama kelompok tersebut, Kamis (11/11/2016).
JPMorgan Chase Chairman and CEO Jamie Dimon./REUTERS
JPMorgan Chase Chairman and CEO Jamie Dimon./REUTERS

Bisnis.com, WASHINGTON - Tim peralihan presiden terpilih AS Donald Trump menghubungi pemimpin JPMorgan Chase & Co, Jamie Dimon, menawarkan jabatan Menteri Keuangan, kata anggota utama kelompok tersebut, Kamis (11/11/2016).

Tidak jelas tanggapan Dimon, kata narasumber, yang enggan menyebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara terbuka.

Sebelumnya, Dimon mengatakan beberapa kali bahwa ia tidak tertarik pada pekerjaan tersebut, yang terakhir dikatakannya pada September.

Sementara itu, juru bicara JPMorgan, Andrew Gray, menolak menanggapi.

Berdasarkan atas laporan CNBC, dewan penasihat Trump membahas gagasan tentang Dimon (60) menjadi Menteri Keuangan.

Dimon dipandang sebagai pemimpin di Wall Street dan namanya beredar untuk jabatan pemerintahan pada masa lalu. Pada Rabu, ia mengirim pesan kepada pegawainya, menyerukan persatuan setelah hasil pemilihan Presiden AS diperdebatkan.

Trump pernah mengkritik Wall Street, industri perbankan, dan menyebut Dimon "bankir terburuk di AS". Akan tetapi, lingkaran dekat penasihat Trump, yang mencakup beberapa eksekutif pengelola modal dunia, pemodal dan mantan bankir, berusaha membangun hubungan dekat.

Kebencian berlarut-larut terhadap industri keuangan yang mengikuti krisis 2007-2009, membuat peluang Dimon dicalonkan untuk jabatan di pemerintahan pusat kurang menentu.

"Saya akan senang untuk menjadi presiden Amerika Serikat," kata Dimon kepada Economic Club of Washington pada September lalu.

"Hingga Donald Trump sampai ke tempatnya, mereka mengatakan Anda tidak akan pernah melihat seorang pengusaha kaya, yang tidak pernah berkcimpung dalam politik, menjadi Presiden. Saya jelas salah tentang itu," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper