Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat membenahi sejumlah destinasi wisata agar memberikan kenyamanan bagi wisatawan mengingat fokus pemda yang mengembangkan pariwisata halal.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebutkan beberapa kabupaten/kota sudah menyatakan komitmen untuk membenahi dan meningkatkan infrastruktur pariwisata di daerah masing-masing.
“Sebagian besar pemda sudah komit untuk membenahi destinasi wisata, terutama untuk pengembangan wisata halal,” katanya, Rabu (9/11/2016).
Beberapa daerah itu, antara lain, Kota Padang, Pariaman, Bukittinggi, Kabupaten Pesisir Selatan, Tanah Datar, Agam, dan daerah lainnya.
Menurutnya, Sumbar yang mewakili Indonesia sebagai destinasi dan kuliner halal di World Halal Tourism Award (WHTA) 2016, perlu memanfaatkan momentum itu untuk membangun secara masif gerakan wisata halal.
Dia mengatakan event tersebut adalah promosi gratis untuk mengenalkan Sumbar kepada wisatawan mancanegara, terutama dari Timur Tengah yang selama ini menjadi pasar utama wisata halal.
Wali Kota Padang Mahyeldi Dt Marajo menyatakan komitmen daerahnya untuk pengembangan pariwisata halal.
“Kami benahi objek wisata menjadi destinasi yang ramah terhadap keluarga dan anak-anak. Anda boleh lihat sekarang pantai padang seperti apa,” ujarnya.
Mahyeldi menyebutkan sejumlah objek yang dibenahi antara lain kawasan Pantai Padang, Pantai Air Manis, Kota Tua Padang, Taman Siti Nurbaya, dan Taman Hutan Raya Bung Hatta.
Untuk pengembangan, Pemkot Padang bekerjasama dengan Pemkab Pesisir Selatan menawarkan investasi kawasan wisata terpadu (KWT) Padang-Mandeh yang arealnya mencapai 10.000 hektare.
Ian Hanafiah, Ketua Association of The Indonesia Tour and Travel Agencies (Asita) mengatakan pilihan menjual pariwisata halal sudah tepat bagi Sumbar. Apalagi mewakili Indonesia dalam kompetisi wisata halal dunia.
“Pilihan itu sudah tepat. Tinggal bagaimana menyiapkan diri, ketika wisatawan datang kita di daerah sudah harus siap,” katanya.
Dia meyakini masuknya Sumbar dalam lima besar nominator wisata halal dunia itu, akan berdampak terhadap kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah itu. Namun, dampaknya baru dirasakan bertahap.
Selain mendorong perbaikan infrastruktur, Ian meminta pemda juga mengoptimalkan akses wisatawan ke Sumbar. Salah satunya dengan adanya penerbangan langsung Padang – Singapura.
“Aksesnya juga harus diperhatikan. Lombok terbantu karena dekat dengan Bali. Padang harus manfaatkan akses yang dekat, yaitu Singapura, karena sudah jadi hub internasional,” katanya.
Adapun, mengacu data BPS, kunjungan wisman melalui pintu Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur per September 2016 turun 22,44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu hanya 3.329 orang.
Angka itu juga turun 21,19% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 4,224 orang. Total kunjungan wisman ke Sumbar sepanjang tahun ini baru mencapai 34.366 orang, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu 34.686 orang atau turun 0,92%.