Bisnis.com, MANADO - Ribuan ton gula pasir akan masuk ke Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang dipastikan akan meningkat jelang Natal dan Tahun Baru di daerah tersebut.
"Kami telah memasok gula pasir dalam negeri, yang saat ini dalam perjalanan menuju Sulut sebanyak 2.250 ton," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulut Sabaruddin Amrullah di Manado, Rabu (9/11/2016).
Sabaruddin mengatakan dengan masuknya gula pasir sebanyak 2.250 ton tersebut, maka diharapkan harga di tingkat pedagang akan kembali normal.
Apalagi, katanya, saat ini stok gula pasir di Sulut masih sebanyak 703 ton.
Saat ini harga gula pasir di sentra perdagangan Kota Manado dan sekitarnya masih dikisaran Rp13 ribu hingga Rp14 ribu per kilogram.
"Gula pasir yang dijual oleh Bulog yakni hanya Rp12.500 per kilogram," katanya.
Dia mengatakan permintaan operasi gula pasir dari instansi pemerintahan maupun agama, akan dilayani.
"Hal ini dilakukan untuk menstabilkan harga gula pasir di pasaran," jelasnya.
Masuknya ribuan ton gula pasir dari Jawa Timur tersebut, diharapkan harga ditingkat pedagang menjadi stabil," kata Sabaruddin.
Pelaksanaan pasar murah dan operasi pasar gula pasir ini di antaranya di pusat perdagangan, lokasi pemukiman padat penduduk, hingga kabupaten dan kota.
"OP dan pasar murah ini, selain penjualan langsung oleh Bulog, juga ada permintaan dari pemerintah daerah," ucapnya.
Ribuan Ton Gula Akan Masuk ke Sulut
Ribuan ton gula pasir akan masuk ke Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang dipastikan akan meningkat jelang Natal dan Tahun Baru di daerah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Forum BUMN Riau Dorong Sport Tourism Lewat Fun Golf Perdana
3 jam yang lalu
Tuban Kembali Diguncang Gempa Magnitudo 3,5 Hari Ini
11 jam yang lalu