Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini adalah ringkasan headlines BISNIS INDONESIA edisi cetak Selasa, 8 November 2016. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi epaper.bisnis.com.
Seksi Market
Hal 13. PP DISETUJUI: Rights Issue 4 BUMN Segera Digelar
Kementerian BUMN menyatakan peraturan pemerintah terkait dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk empat BUMN yang telah berstatus sebagai emiten telah disetujui oleh pemerintah.
Hal 14. PASAR OBLIGASI NEGARA: Pemodal Asing Tunggu Hasil Pilpres AS
Investor asing diperkirakan kembali percaya diri masuk pasar surat utang Indonesia setelah pengumuman pemilihan umum presiden di AS.
Hal 15. EMITEN ROKOK: Mengintip Potensi Pertumbuhan GGRM
Persepsi membaiknya perekonomian nasional membuat emiten rokok milik konglomerat Susilo Wonowidjojo, yaitu PT Gudang Garam Tbk., berpotensi meraup pertumbuhan kinerja lebih baik lagi.
Hal 16. PROYEKSI BATU BARA: Tahun Depan Harga Masih Memanas
Harga batu bara diperkirakan masih akan naik sampai tahun depan seiring dengan langkah China yang meneruskan pemangkasan produksi. Rerata harga pada 2017 diperkirakan sekitar US$65—US$70 per ton dari 2016 senilai US$58— US$59 per ton.
Hal 17. s/d 20
Tabel bursa moneter dan komoditas
Hal 21. PORSI INVESTASI SBSN: Gap Masih Terlalu Jauh
Sebagian pelaku industri asuransi syariah masih kesulitan memenuhi ketentuan POJK No.1/2016 hingga akhir tahun ini lantaran minimnya suplai dan menurunnya imbal hasil surat berharga syariah negara atau SBSN
Hal 22. ANAK USAHA BARU AJB: Investor Harus Siapkan Modal Besar
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 memerlukan investor baru yang sanggup menyiapkan modal sekitar Rp20 triliun untuk anak usaha yang akan dibentuk sebagai penampung polis pindahan dari as uransi kumpulan tersebut.
Hal 23. SINERGI LKD & LAKU PANDAI: Regulator Rombak Aturan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal melakukan penyesuaian aturan dengan adanya rencana harmonisasi antara program Laku Pandai dan layanan keuangan digital (LKD) dalam mendorong inklusi keuangan.
Hal 24. PEMBIAYAAN BERMASALAH: NPL Turun, Kredit Bakal Naik
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap penurunan rasio kredit bermasalah per September 2016 terus berlanjut hingga tahun depan agar perbankan kembali ekspansif menyalurkan kredit.