Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DUGAAN PENISTAAN AGAMA: Jokowi Tidak Akan Bela Ahok

Presiden Joko Widodo menegaskan tidak akan melindungi Basuki Tjahaja Purnama dalam proses hukum kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan ke Ahok. Presiden menambahkan, proses hukum Gubernur DKI Jakarta non-aktif tersebut diharapkan berjalan dengan tegas dan transparan.
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) meninjau perkembangan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (30/9/2016). Saat ini Mustikabumi II atau mesin bor bawah tanah keempat proyek pembangunan MRT Jakarta dari Bundaran Hotel Indonesia sudah menembus Stasiun Dukuh Atas dengan total panjang terowongan sekitar 678 meter./Antara-Widodo S. Jusuf
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) meninjau perkembangan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (30/9/2016). Saat ini Mustikabumi II atau mesin bor bawah tanah keempat proyek pembangunan MRT Jakarta dari Bundaran Hotel Indonesia sudah menembus Stasiun Dukuh Atas dengan total panjang terowongan sekitar 678 meter./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo menegaskan tidak akan melindungi Basuki Tjahaja Purnama dalam proses hukum kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan ke Ahok. Presiden menambahkan, proses hukum Gubernur DKI Jakarta non-aktif tersebut diharapkan berjalan dengan tegas dan transparan.

“Saya tidak akan melindungi saudara Basuki Tjahaja Purnama. Karena sudah masuk pada proses hukum,” tegas Presiden kepada wartawan usai mengunjungi Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Selasa (8/11/2016).

Presiden menjelaskan, kunjungannya itu untuk menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari pusat hingga daerah, karena telah memberikan kesejukan dan ikut mendinginkan suasana sebelum maupun pada saat pelaksanaan demonstrasi, 4 November yang lalu.

“Kita memberikan penghargaan yang tinggi karena demo pada saat itu berjalan dengan tertib dan damai,” kata Jokowi.

Dalam pertemuan itu, menurut Presiden Jokowi, juga dibicarakan tentang ekonomi kerakyatan yang nantinya akan dibahas lebih lanjut dengan PP Muhammadiyah agar mendapatkan sebuah aksi-aksi konkret sehingga bisa diterapkan di lapangan dengan baik.

Terkait hal-hal yang berkaitan tentang politik Islam, Presiden menyampaikan bahwa PP Muhammadiyah mengusulkan agar ada kerja sama yang intens dan serius antara pemerintah dan Muhammadiyah. “[Kerja sama itu] bisa memberikan ruang dan saluran politik bagi umat Islam dan bisa mengembangkannya dengan baik,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga memberikan respons terhadap masukan yang menyebut pemerintah kurang cepat membangun komunikasi dengan organisasi-organisasi Islam.

“Saya kira itu sebuah masukan yang bagus, yang belum baik akan kita perbaiki, yang belum bagus akan kita benahi. Saya kira saya manusia biasa, yang penuh dengan kesalahan, yang penuh dengan kekurangan,” ungkap Presiden.

Saat berkunjung ke PP Muhammadiyah itu, Presiden Jokowi yang didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno disambut Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper