Bisnis.com, PADANG—Tingkat pengangguran di Sumatra Barat per Agustus 2016 sebesar 5,09%, lebih baik jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,89%.
Kabid Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Satriono mengatakan tingkat pengangguran terbuka di daerah itu sedikit lebih baik dari tahun sebelumnya, dengan penurunan jumlah pengangguran mencapai 36.000 orang.
“Ada perbaikan tingkat pengangguran terbuka yang hanya 5,09%, lebih rendah dari Agustus tahun lalu sebesar 6,89%,” katanya, Senin (7/11/2016).
Menurutnya, berdasarkan survei lembaganya jumlah pengangguran terbuka di Sumbar saat ini berkisar 125.000 orang, atau lebih rendah dari periode Agustus tahun lalu yang mencapai 161.000 orang.
Dia mengatakan sektor pertambangan berkontribusi meningkatkan lapangan pekerjaan di daerah itu. Sektor pertambangan, gas, listrik dan air menyumbang peningkatan lapangan usaha 94,10%.
Disusul sektor kontruksi yang tumbuh tipis 0,77%, sektor perdagangan naik 1,25%, sektor jasa kemasarakatan 10,34%. Sedangkan sektor pertanian mengalami penurunan sebesar 0,10%.
Adapun, menurut lapangan usaha sektor pertanian masih menjadi yang palung besar di daerah itu dengan kontribusi 36,44%, perdagangan sebesar 22,04%, dan jasa kemasyarakatan 17,06%.
Meski angka pengangguran berkurang, kontribusinya minim terhadap pertumbuhan ekonomi Sumbar yang justru melambat sebesar 4,82% di kuartal ketiga tahun ini.
Adapun, pertumbuhan ekonomi Sumbar kuartal III/2016 ditopang meningkatnya pengadaan listrik dan gas sebesar 14,02%, informasi dan komunikasi 11,07%, dan penyediaan akomodasi dan makan minum 10,44%.
Sedangkan pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) Sumbar masih didominasi sektor pertanian kehutanan dan perikanan sebesar 23,74%, perdagangan 14,95%, dan transportasi dan pergudangan 12,50%.
Sementara itu, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Sumbar dipengaruhi naiknya pengeluaran konsumsi lembaga non profit sebesar 5,17%, konsumsi rumah tangga 4,42%, dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi fisik sebesar 2,94%.