Kabar24.com, JAKARTA -- Direktur Setara Institute Hendardi meminta Presiden Joko Widodo melaui penegak hukum mengusut provokator dalam unjuk rasa Jumat (4/11) setelah Jokowi yang yakin aksi damai kemarin berujung ricuh karena ditunggangi aktor politik.
"Tidak cukup hanya dengan menyesalkan anarkisme massa dan menunjuk adanya aktor politik yang bekerja," kata Hendardi dalam keterangan pers, Sabtu (5/11/2016).
Sebagai negara hukum, aktor lapangan dan aktor di balik layar mutlak diproses secara hukum. Polri harus menyelidiki dan menyidik termasuk melakukan penangkapan para aktor-aktor tersebut.
Selain itu dengan keyakinan Jokowi tentang adanya aktor politik penunggang aksi, Jokowi dan khususnya Polri tidak boleh tunduk pada tekanan massa dalam penegakan hukum atas Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam dugaan penistaan agama.
Proses hukum harus berjalan seobjektif mungkin. Penyidik harus transparan dalam memberikan penjelasan berdasarkan hukum atas setiap tindakan yang dilakukan terkait kasus tersebut.
"Jika tekanan massa anarki itu dipenuhi, dipastikan akan menimbulkan preseden serius dan membahayakan iklim penegakan hukum, marwah penegak hukum, dan bahkan marwah seorang presiden," jelasnya.
Adapun saat ini kepolisian mengaku telah berhasil mengendalikan kondisi. Unjuk rasa damai ribuan orang yang tergabung dalam berbagai organisasi masyarakat Islam itu diyakini rusuh karena ulah provokator.