Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hillary atau Trump Tak Ubah Kebijakan AS ke Indonesia

Hillary Clinton dan Donald Trump, tidak akan mengubah kebijakan luar negeri Washington terhadap Indonesia jika salah satu dari calon presiden tersebut terpilih menduduki kursi tertinggi di Gedung Putih, kata Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Brian McFeeters.
Calon presiden dari partai Republik Donald Trump berjabat tangan dengan calon presiden dari partai Demokrat Hillary Clinton di permulaan debat kepresidenan pertama mereka di Hofstra University di Hempstead, New York, Amerika Serikat, Senin (26/9/2016)./Reuters
Calon presiden dari partai Republik Donald Trump berjabat tangan dengan calon presiden dari partai Demokrat Hillary Clinton di permulaan debat kepresidenan pertama mereka di Hofstra University di Hempstead, New York, Amerika Serikat, Senin (26/9/2016)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -  Hillary Clinton dan Donald Trump, tidak akan mengubah kebijakan luar negeri Washington terhadap Indonesia jika salah satu dari calon presiden tersebut terpilih menduduki kursi tertinggi di Gedung Putih, kata Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Brian McFeeters.

"Hubungan ekonomi dan keamanan kami dengan Indonesia tidak akan berubah akibat pergantian presiden, mengingat Partai Republik (yang mencalonkan Trump) maupun Partai Demokrat (yang mengusung Clinton) sama-sama menyadari posisi penting negara ini," kata McFeeters kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Kamis (3/11/2016).

Meskipun perdagangan antara kedua negara mengalami penurunan sebesar 12 persen dalam lima tahun terakhir, Amerika Serikat tetap merupakan mitra dagang utama Indonesia yang menempati peringkat kedua untuk volume, di bawah China.

Sementara untuk pertahanan, Amerika Serikat merupakan salah satu pemasok senjata utama Indonesia selain Prancis. Jakarta dalam beberapa tahun terakhir telah membeli sejumlah peralatan militer seperti helikopter angkut, helikopter tempur, dan senjata-senjata lainnya.

"Siapapun tokoh yang terpilih, kami dari kedutaan akan berupaya mendatangkan presiden baru ke Indonesia secepatnya dalam kunjungan luar negeri pertama," kata Mcfeeters.

Selain akan meneruskan hubungan baik dengan Indonesia, Hilary atau Trump juga tidak akan mengubah peralihan fokus politik luar negeri Amerika Serikat ke wilayah Asia Pasifik yang telah dimulai pada masa kekuasaan Presiden Barack Obama selama delapan tahun terakhir, kata McFeeters.

"Asia Pasifik merupakan wilayah penting dengan pertumbuhan ekonomi pesat yang tidak akan kami tinggalkan begitu saja," kata dia.

Mengenai pendapat negatif calon-calon presiden Amerika Serikat terhadap kesepakatan perdagangan bebas Trans-Pacific Partnership (TPP), McFeeters menjelaskan bahwa pernyataan tersebut hanya merupakan strategi politik memperoleh suara pemilih dalam negeri yang tidak akan banyak mengubah kebijakan.

"Pada akhirnya, presiden pengganti Obama akan meneruskan kesepakatan TPP ini," kata dia.

Persaingan antara Trump dengan Clinton lima hari menuju pemungutan suara pada 8 November mendatang kini semakin ketat menyusul penyelidikan baru Biro Investigasi Federal (FBI) terhadap penemuan surat-surat elektronik Clinton di laptop seorang tokoh partai Demokrat--yang diduga sering melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.

Keunggulan Clinton yang sempat mencapai delapan persen kini terus menipis sampai satu persen dalam jajak pendapat Washington Post.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper