Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menawarkan investasi pembangunan kawasan wisata terpadu (KWT) Padang- Mandeh, menyusul rencana kunjungan Kepala BKPM ke Uni Emirat Arab dan Qatar dalam waktu dekat.
Sekretaris Utama BKPM Anhar Adel mengatakan dalam waktu dekat Kepala BKPM akan mengadakan kunjungan ke dua negara Timur Tengah untuk penjajakan kerjasama dan investasi.
“Perlu dikumpulkan potensi wisata yang potensial untuk ditawarkan ke investor, terutama dari Padang dan Pemprov Sumbar ini,” katanya, Jumat (28/10/2016).
Menurutnya, pertemuan di Abu Dhabi dan Doha, Qatar itu akan membahas potensi investasi di Tanah Air, sekaligus penyampaian rencana pelaksanaan Regional Invesment Forum tahun depan di Padang.
Sebelumnya, investor asal Arab Saudi dan Qatar sudah menyatakan minat untuk menggarap potensi Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Sumatra Barat dengan potensi investasi di atas Rp1 triliun.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Medi Iswandi menyebutkan sudah ada ketertarikan dari investor asal Timur Tengah untuk menggarap kawasan wisata kota Padang hingga kawasan Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan.
“Awalnya [kami tawarkan] KWT Gunung Padang seluas 400 hektare (Ha), tetapi investor minta lebih luas lagi. Maka dipadukan dengan Kawasan Mandeh, jadi 10.000 Ha lebih,” katanya.
Menurutnya, karena terbatasnya areal KWT Gunung Padang, maka Pemprov Sumbar menggabungkan pengembangannya bersama kawasan Mandeh di Pesisir Selatan. Apalagi jarak Padang – Mandeh hanya 1 jam perjalanan darat.
Adapun, KWT Gunung Padang meliputi Pantai Muaro Lasak, Danau Cimpago, Muaro Padang, Batang Arau, Pantai Air Manis, Taman Siti Nurbaya Gunung Padang, hingga Kota Tua Padang dengan area sekitar 400 ha.
Kawasan itu dipadukan dengan Kawasan Mandeh yang meliputi wisata bahari terpadu, wisata pulau, terumbu karang, menyelam, hutan mangrove, dan objek-objek wisata lainnya, dengan nama KWT Sumbar.
Medi mengungkapkan, sebelumnya investor asal Qatar sudah menyatakan kesediaan menggarap kawasan Gunung Padang. Namun, belum ditentukan berapa nilai investasi yang ditanamkan untuk kawasan itu.
Menurutnya, potensi investasi yang bisa dikembangkan a.l pembangunan hotel dan resort, pengembangan wahana permainan, infrastruktur kawasan wisata, jasa, serta pembangkit energi.
“Kami belum merinci, tetapi perkiraan awal termasuk dengan kawasan Mandeh, total potensi investasi di atas Rp1 triliun,” ujarnya.