Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian PPPA menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas musibah kapal tenggelam di Jailolo, halmahera Barat.
Hal itu disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) Yohana Yembise saat menyantuni korban musibah kapal tenggelam tersebut.
"Saya atas nama Presiden dan keluarga besar Kementerian PPPA menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa keluarga kita di Jailolo," ujar Menteri Yohana lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (16/10/2016).
Menteri Yohana mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jailolo untuk menyampaikan rasa duka mendalam bagi para korban. Perempuan dan anak menjadi korban yang rentan dalam musibah ini.
Dalam kunjungannya, Menteri Yohana juga memberikan bantuan sebesar Rp100 juta bagi para korban.
Empat orang penumpang tewas dan dua hilang akibat speedboat Bintang Fajar GT6 dari Jailolo, Halmahera Barat (Halbar) menuju Kota Ternate, Maluku Utara (Malut),terbakar, Sabtu (15/10).
Speedboat Bintang Fajar rute Jailolo-Ternate itu ditumpangi lebih dari 40 orang dan terbakar saat keluar dari pelabuhan Jailolo sejauh sekitar satu mil laut.
Acara puncak kegiatan Jelajah "Three Ends" yang semula akan diisi dengan ragam penampilan seni dan budaya pada Sabtu (15/10) malam kemudian dialihkan menjadi acara doa bersama "Jailolo Berduka" untuk menghormati mereka.
Menteri Yohana pada kesempatan itu mengajak seluruh masyarakat Jailolo untuk bersama-sama mendoakan para korban. Lilin-lilin dinyalakan sebagai tanda empati atas musibah di Teluk Jailolo.
Segenap pengisi acara puncak Jelajah "Three Ends" berkumpul bersama dan menciptakan lagu khusus yang didedikasikan untuk menguatkan hati warga Jailolo yang sedang berduka.
Menteri Yohana juga menyampaikan apresiasi tinggi terhadap komitmen dan antusiasme pemerintah daerah dan seluruh warga Jailolo yang telah menyukseskan kampanye Jelajah "Three Ends".
"Jailolo membuka pintu pertama perjalanan Jelajah 'Three Ends'. Kami berharap Jailolo dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk menyukseskan tujuan tersebut yaitu mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan orang dan mengakhiri ketidakadilan akses ekonomi terhadap perempuan," kata dia.
"Three Ends", kata Yohana, merupakan misi global karena perempuan dan anak telah menjadi perhatian dunia.