Bisnis.com, BANDUNG--Kinerja ekspor rotan dari Jawa Barat ke sejumlah negara di luar negeri saat ini terus dipacu guna mengerek pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar Hening Widiatmoko mengatakan ekspor rotan Jabar tetap punya prospek baik dengan pasar tetap ke wilayah timur seperti Taiwan, Hongkong, Korea, dan Jepang.
"Juga pasar Eropa dan sebagian kecil ke Amerikaq. Kami juga akan mengembangkan pasar lain ke beberapa negara yang belum tergarap," ujarnya, Selasa (11/10). Ekspor rotan di Jabar mengalami peningkatan signifikan pada 2015 sebesar US$28 juta, lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya hanya mencapai US$12,3 juta. Dia mengatakan kenaikan tersebut karena ada kebijakan pemerintah untuk menghentikan ekspor rotan mentah.
"Ekspor naik dua kali lipat karena pusat memberhentikan ekspor bahan mentah, jadi produk terlebih dulu harus diolah," katanya. Dia mengakui, dari sisi desain rotan di dalam negeri bisa kalah bersaing dengan negara lain apabila tidak ada inovasi yang dilakukan oleh pelaku usaha.
Oleh karenanya, pihaknya terus berupaya memberikan pembinaan terhadap pelaku usaha untuk menginovasi desain produk rotan. "Dengan hal itu ekspor produk rotan di Jabar akan lebih bergairah lagi."
Sementara itu, Ketua Bidang Furniture Kayu Rotan dan Bambu, DPP Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki), Sumartja menyatakan Indonesia perlu mengembangkan intelijen pemasaran bagi produk rotan di luar negeri.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mengerek kinerja pertumbuhan ekspor rotan secara nasional. Selama ini, kata dia, landasan yang digunakan pelaku usaha dalam mengekspor produk hasil dari analisis tren desain tahun sebelumnya. Padahal, tren desain rotan setiap tahun berbeda-beda di setiap negara.