Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri Taman Bacaan Pelangi, Nila Tanzil, meluncurkan buku Lembar-Lembar Pelangi yang diterbitkan Penerbit Rak Buku di Kinokuniya Bookstore Jakarta, Kamis (6/10/2016). Buku setebal 246 halaman ini, merangkum pengalaman Nila Tanzil selama mendirikan Taman Bacaan Pelangi di kawasan Indonesia Timur sejak 2009.
Dalam peluncuran bukunya, Nila menceritakan butuh waktu tiga tahun dalam proses penyusunan buku tersebut. Proses penyusunan sempat terhenti karena aktivitas perjalannya ke pelosok-pelosok daerah. Kondisi daerah terpencil yang seringkali tanpa listrik, tidak memungkinkan Nila untuk menulis.
Pengalaman lain, lanjut Nila, adalah ketika laptop berisi naskah Lembar-Lembar Pelangi sempat hilang. Padahal, ibu dari satu putri itu hampir menyelesaikan naskahnya. Alhasil, dia harus menulis ulang semua naskahnya.
Taman Bacaan Pelangi kini telah membangun 39 perpustakaan yang tersebar 15 pulau di Indonesia Timur. Namun, menurut Nila, masih begitu banyak daerah dengan akses terbatas pada buku.
"Hikmahnya adalah buku ini selalu mengikuti pendirian Taman Bacaan Pelangi. Sebab, Taman Bacaan Pelangi bertambah setiap enam bulan sekali," tuturnya.
Nila berharap buku Lembar-Lembar Pelangi dapat semakin membuka mata pembbaca tentang kondisi masyarakat dan potret pendidikan di Indonesia Timur. Sehingga, ada banyak ornag yang terinspirasi dan tergerak untuk peduli terhadap saudara-saudara di kawasan tersebut.
"Harapannya, ada banyak orang yang tergerak untuk berkontribusi positif demi kemajuan pendidikan di Indonesia Timur," imbuhnya.