Kabar24.com, JAKARTA - Seorang militer Korea Utara (Korut) dilaporkan membelot ke Korea Selatan (Korsel) dengan melintasi zona demarkasi militer yang dijaga ketat dan memisahkan kedua negara berseteru tersebut.
Hal ini disampaikan oleh pihak militer Korsel seperti diberitakan Reuters, Kamis (29/9/2016).
Pembelotan dengan melintasi salah satu zona perbatasan dengan penjagaan militer paling ketat di dunia tersebut merupakan hal langka yang hampir tidak pernah terjadi ditengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Rata-rata sekitar 1.000 orang Korut membelot ke Selatan setiap tahun. Kebanyakan dari mereka mengambil rute memutar melalui China dan sangat tidak lazim bagi seorang warga Korut untuk melintasi zona demiliterisasi yang dibatasi dengan kawat berduri dan dijaga ketat tersebut.
Kejadian yang sama ketika seorang Korut melintas ke Selatan melalui perbatasan tersebut terakhir kali terjadi pada Juni 2015 lalu.
Militer Korsel mengatakan, personel militer yang melintasi perbatasan tersebut tidak bersenjata dan tidak terjadi tembak menembak saat itu. Sang tentara pembelot kemudian ditanyai tentang bagaimana dan kenapa dia menyeberang.
Sebelumnya, sejumlah orang penting di Korut juga membelot meskipun melalui jalur berbeda. Hal ini membuat marah Korut di tengah semakin meningkatnya perseteruan kedua negara terkait uji coba nuklir dan rudal oleh Korea Utara.
Pelaku pembelotan paling menonjol adalah Thae Yong Ho, Wakil Duta Besar Korut untuk Inggris. Pembelotan yang terjadi bulan lalu tersebut benar-benar mencorengkan arang ke wajah pemimpin Korut , Kim Jong Un.
Pada April tahun ini, 12 orang pramusaji restoran Korut di China membelot ke Selatan bersama dengan manajer mereka.
Adapula laporan lain terkait seorang remaja dari Korut yang ikut berpartisipasi dalam olimpiade matematika di Hong Kong pada Juli lalu yang akhirnya mencari suaka ke Konsulat Korsel di Hong Kong dan telah tiba di Korsel.