Bisnis.com, WASHINGTON - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, pada Kamis (8/9/2016) menegaskan tidak akan mengirim pasukan darat ke Irak dan Suriah untuk memerangi ISIS.
"Saya mengatakan hal ini berulang kali. Saya berpendapat bahwa mengirim pasukan Amerika Serikat dalam jumlah besar ke Irak dan Suriah bukan cara terbaik untuk memerangi IS dan kelompok teroris lain," kata Hillary dalam jumpa pers di New York.
Hillary menjelaskan bahwa pengiriman pasukan darat Amerika Serikat justru akan memenuhi keinginan terbesar IS untuk membawa negara tersebut dalam peperangan panjang di Timur Tengah.
Namun, Hillary juga menyatakan tetap bertekad melanjutkan strategi anti-IS dari Presiden Barack Obama meski kebijakan tersebut dikritik Partai Republik karena tidak mampu secara efektif mengalahkan kelompok itu hingga kini.
"Saya mendukung serangan dari udara. Saya mendukung keterlibatan Pasukan Khusus. Saya mendukung kebijakan pengintaian, intelijen, dan penyusupan," kata dia.
"Saya sangat siap untuk melakukan apa pun demi mendukung negara-negara Arab dan pejuang-pejuang Kurdi yang berperang di darat untuk merebut kembali semua infrastruktur yang kini dikuasai oleh ISIS, dengan kekuatan udara Amerika Serikat," kata Hillary, dengan menambahkan bahwa dirinya juga akan menyetujui pembunuhan dengan sasaran para pemimpin IS.
Sekitar 5.000 tentara Amerika Serikat di Irak dan beberapa ratus lagi di kawasan utara Suriah.
Gedung Putih tidak menghitung mereka sebagai "tentara darat" dengan alasan bahwa mereka bukan merupakan tentara perang dan hanya terlibat dalam membantu dan melatih pasukan lokal dalam memerangi IS.
Hillary Clinton: AS Tak Akan Kirim Pasukan Ke Suriah dan Irak Lawan ISIS
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, pada Kamis menegaskan tidak akan mengirim pasukan darat ke Irak dan Suriah untuk memerangi ISIS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium