Bisnis.com, JAKARTA - Sutiyoso menegaskan partainya yakni PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia) akan tetap mendukung pemerintah meskipun ia tak lagi menduduki posisi sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Sutiyoso di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, mengatakan dengan pergantian posisi Kepala BIN dari dirinya kepada orang lain bukan berarti dukungan partainya kepada pemerintah dicabut.
"Oh tetap. Ya kan di daerah masih banyak, kita tetap support kebijakan pemerintah," katanya.
Ia juga tak mempersoalkan pergantian dirinya sebagai Kepala BIN karena menurut dia hal itu merupakan hak prerogatif Presiden.
"Ya enggak apa-apa, lah kalau itu keputusan. Jadi gini loh, jabatan menteri dan setingkat menteri itu kan hak prerogatif beliau (Presiden). Mau dipasang atau tidak, terserahlah. Tapi kita tetap support saja, tidak ada masalah," katanya.
Mantan Gubernur DKI itu mengaku belum ditawari posisi lain oleh Presiden setelah nanti kemudian tidak lagi menjabat sebagai Kepala BIN.
Namun komunikasi dengan Presiden, ditegaskannya tetap baik.
"Intinya itu keputusan terbaiklah," katanya.
Sutiyoso menyatakan tak lagi berminat untuk berkarier di bidang politik menurut dia sudah cukup baginya untuk memimpin partai sehingga perlu ada regenerasi.
Ia belum memiliki rencana pasti setelah nantinya melepas jabatan sebagai Kepala BIN.
Sedangkan terkait orang-orang yang dulu ditunjuknya untuk menduduki jabatan tertentu di BIN, Sutiyoso menegaskan mundur tidaknya mereka menjadi hak masing-masing pribadi.
Sutiyoso segera digantikan oleh Budi Gunawan yang setelah dinyatakan lolos uji kelayakan dan kepatutan pada akhirnya akan memangku jabatan sebagai Kepala BIN. BG akan dilantik secara langsung oleh Presiden Jokowi untuk menduduki jabatan barunya tersebut.
SUTIYOSO: PKPI Tetap Pendukung Pemerintah
Sutiyoso menegaskan partainya yakni PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia) akan tetap mendukung pemerintah meskipun ia tak lagi menduduki posisi sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
9 jam yang lalu
Tekanan Berganda Harga Batu Bara dari China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
41 menit yang lalu