Kabar24.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memprioritaskan pengembangan 9 subsektor dari 16 subsektor industri kreatif yang digarap Badan Ekonomi Kreatif, guna meningkatkan pertumbuhan UKM kreatif di daerah.
Karnalis Kamaruddin, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumbar menyebutkan 9 subsektor itu a.l fesyen, kuliner, kerajinan tangan, musik, seni pertunjukan, fotografi, desain, animasi, dan film, agar mendapatkan pengembangan lebih lanjut.
“Saat ini yang berkembang baru kuliner, fesyen, dan kerajinan tangan atau souvenir. Itu juga belum tergarap maksimal. Kami mau potensi ini dimaksimalkan berbarengan dengan pengembangan sektor pariwisata,” katanya, Rabu (7/9/2016).
Menurutnya, industri kreatif di daerah itu masih terkendala susahnya pemasaran, keterbatasan modal untuk berproduksi, serta pengelolaan dan menajemen keuangan yang tidak tertata dengan baik, sehingga tidak banyak usaha kreatif yang tumbuh.
Dia mengatakan pemda sudah melakukan pembinaan dan pelatihan berkelanjutan kepada pelaku usaha untuk menghasilkan produk berkualitas, manajemen, sekaligus membantu menjangkau akses pasar.
“Apalagi, sekarang prioritasnya pemerintah wisata halal. Industri kreatif juga perlu ambil bagian dengan memperkuat brand-nya,” ujar Karnalis.
Dia belum bisa memastikan berapa jumlah pelaku usaha kreatif di daerah itu. Namun, dengan banyaknya sentra industri kreatif seperti di Sawahlunto, Bukittinggi, dan Batusangkar, maka sektor tersebut potensial dikembangkan.
Restog K. Kusuma, Direktur Akses Perbankan Badan Ekonomi Kreatif menyebutkan hingga pertengahan tahun ini setidaknya, lembaganya sudah memberikan pembinaan kepada 1.300 pelaku usaha kreatif di seluruh Tanah Air.
Sebelumnya, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyatakan kesiapan pemerintah daerah untuk membangun kawasan industri dengan basis usaha kreatif dan TI. Pemda, klaim Irwan, sudah menyiapkan lahan hingga 3.000 hektare di Kabupaten Padang Pariaman.
Irwan mengungkapkan pengembangan industri kreatif lebih cocok di daerah itu, mengingat potensi usaha kreatif yang besar dan belum adanya kawasan industri yang memfokuskan sektor industri kreatif di Sumatra.