Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Koperasi Kaltim Adopsi Program Pusat

Kaltim mengadopsi program Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dalam memberikan pelayanan kepada para pelaku koperasi dan UMKM.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Kabar24.com, SAMARINDA - Pemprov Kaltim melalui Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kaltim telah mengadopsi program Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dalam memberikan pelayanan kepada para pelaku koperasi dan UMKM.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan,  Koperasi dan UMKM Kaltim Muhammad Sa'bani mengatakan  klinik bisnis  mulai dirintis sejak  2014 lalu dimana sekarang ini sudah mulai eksis.

Para pelaku baik dari koperasi maupun UMKM sudah mulai dilepas walaupun masih tetap dipantau. Mereka juga diberikan target sehingga bisa mandiri dengan menghasilkan produk unggulan.

"Klinik bisnis berisi para tenaga pendamping yang berfungsi sebagai konsultan dalam pengembangan usaha baik koperasi maupun Usaha Mikro  Kecil Menegah (UMKM). Jumlah tenaga pendamping saat ini adalah 35 orang, terdiri dari 16 orang provinsi  dan 19 orang di kabupaten/kota," ujarnya seperti yang dikutip, Minggu (4/9).

Fungsi  klinik  pendampingan adalah  memberikan pelayanan teknis dalam hal fasilitasi  pembiayaan, pengembangan kemasan label produk, pengembangan kelembagaan kepada UMKM yang ingin membentuk koperasi kemudian  masalah sertifikasi, seperti sertifikasi halal, SLI, ijin usaha mikro kecil.

"Secara teknis mereka bisa melakukan pendampingan dan sekarang mereka sudah memfasilitasi penyelenggaran kelas bisnis," katanya.
Menurutnya, keberadaan klinik bisnis ternyata  disambut antusias pelaku UMKM.

"Mereka juga meminta  pendidikan dan pelatihan  singkat  untuk kelas bisnis yang biasanya dilaksanakan selama 4 hari denga 3 sampai 4 jam perhari," ucap Sabani.

Diklat yang dilakukan biasanya terkait dengan manajemen usaha,  pembukuan, kemasan, pemasaran hasil produk ataupun fasilitas pembiayaan.

Saat ini sudah memasuki angkatan kedua  dengan jumlah peserta diklat sekitar 100  peserta dari koperasi dan UMKM.

"Untuk menunjang pemasaran produk yang dihasilkan  koperasi dan UMKM, klinik bisnis juga menyiapkan website untuk memasarkan produk secara online. Dan tanggapan masyarakat terhadap klinik bisnis juga sangat positif hal itu bisa dilihat dari hasil produk-produk  sudah banyak yang diorder atau dipesan melalui pemasaran online," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper