Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILPRES AS: Trump Minta Investigasi Kecurangan Clinton Foundation

Calon Presiden AS dari partai Republik Donald Trump mendesak Departemen Kehakiman menunjuk seorang jaksa khusus untuk menyelidiki apakah para pendonor Clinton Foundation mendapatkan perlakuan istimewa dari Deprtemen Luar Negeri yang saat itu dikepalai oleh rivalnya Hillary Clinton.
Donald Trump/Reuters
Donald Trump/Reuters

Kabar24.com,AKRON— Calon Presiden AS dari partai Republik Donald Trump mendesak Departemen Kehakiman menunjuk seorang jaksa khusus untuk menyelidiki apakah para pendonor Clinton Foundation mendapatkan perlakuan istimewa dari Deprtemen Luar Negeri yang saat itu dikepalai oleh rivalnya Hillary Clinton.

Trump mengajukan permohonan tersebut dalam sebuah kampanye di hadapan ribuan pendukung di Akron, Ohio. Dia mencoba untuk mmengejar ketertinggalan perolehan suara dalam jajak pendapat jelang pemilu 8 November nanti..

Trump menuduh mantan Presiden Bill Clinton dan istrinya mengubah Clinton Foundation menjadi sebuah tempat di mana para pendonor kaya, baik dari luar maupun dalam negeri mendapatkan keuntungan dari Departemen Luar Negeri selama Clinton menjabat sebagai diplomat papan atas di negara tersebut dalam periode 2009-2013.

Trump juga menyalahkan Deprtemen Kehakiman dan Biro Investigasi Federal (FBI) karena tidak menjatuhkan dakwaaan apapun terhadap Clinton yang menggunakan server email pribadi saat menjabat sebagai Sekretaris Negara.

“Deprtemen Kehakiman harus menunjuk seorang jaksa khusus,” kata Trump seperti idkutipdari Reuters, Selasa (23/8/2016).

Permintaan Trump tersebut disampaikan pada hari yang sama ketika pengawas kelompok konservatif, Judicial Watch, merilis 725 halaman dokumen Departemen Luar Negeri, termasuk beberapa dokumen yang disebut sebagai contoh perlakuan khusus yang diberikan bagi pendonor atas permintaan mantan eksekutif Clinton Foundation, Douglas Brand.

Seruan Trump untuk dibentuknya investigasi independen dilakukan setelah pengumuman bahwa Clinton Foundation tidak akan menerima donasi dari luar negeri jika Clinton terpilih sebagai presiden.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper