Bisnis.com, PONTIANAK – Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menilai sejumlah korporasi perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat telah optimal dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau tiba, salah satunya melalui program Desa Siaga Api.
Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Polisi Suhadi mengatakan dari pantauan pihaknya, korporasi perkebunan menggandeng masyarakat sekitar perkebunan bergabung dalam program itu dengan sigap mengatasi titik panas yang menyebabkan kabut asap minim muncul.
“Setiap instansi bertanggung jawab sesuai dengan bidang masing-masing seperti memberdayakan masyarakat yang dekat dengan potensi karhutla dan korporasi melalui program CSR membina desa sekitar potensi karhutla,” kata Suhadi kepada Bisnis, Kamis (18/8/2016).
Dia berharap, program corporate social responsibility (CSR) dari korporasi dengan membentuk program Desa Siaga Api dilaksanakan juga oleh semua perusahaan yang memiliki izin perkebunan sehingga penanganan kathutla berhasil.
Imbauannya, desa yang mampu mengatasi kabut asap diberikan penghargaan. Sementara, bagi yang membiarkan lahan terbakar diberikan hukuman.
Dia menyebutkan ada korporasi yang telah melaksanakan program Desa Siaga Api di Kalbar yaitu perusahaan perkebunan Sinarmas yang memiliki 8 Desa Siaga Api. Pihaknya juga turut mengerahkan pasukan bersama dengan jajaran Pemprov Kalbar dalam penangan karhutla.
“Dari yang kami petakan ada sebanyak 135 desa yang berpotensi karhutla dari total 1.977 desa. Kami bersama-sama melakukan patroli terpadu. Dari Polda sendiri mengerahkan 1 pleton yang tersebar di 1.633 desa,” ungkapnya.
Terpisah, CEO Perkebunan Sinarmas Kalbar Susanto saat dikonfirmasi menyampaikan pihaknya secara maksimal telah melakukan berbagai upaya pencegahan karhutla yaitu dengan program Desa Siaga Api sejak Maret 2016 yang diresmikan oleh Gubernur Kalbar.