Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebut Obama & Clinton Pendiri ISIS, Trump Semakin Berpotensi Kehilangan Dukungan Republik

Calon presiden Amerika dari Partai Republik, Donald Trump menyebut Presiden Brack Obama dan rivalnya dari Partai Demokrat Hillary Clinton sebagai pendiri kelompok IS dan mengatakan mereka bertanggung jawab atas munculnya kelompok tersebut.
Donald Trump/cnbc
Donald Trump/cnbc

Kabar24.com,JAKARTA— Calon presiden Amerika dari Partai Republik, Donald Trump menyebut Presiden Brack Obama dan rivalnya dari Partai Demokrat Hillary Clinton sebagai pendiri kelompok IS dan mengatakan mereka bertanggung jawab atas munculnya kelompok tersebut.

Pernyataan ini pun menuai kontroversi bahkan keraguan atas fokus Trump dalam kampanye bahkan menjadi boomerang untuknya.

Juru bicara kampanye Clinton dalam responnya terhadap serangkaian serangan dari Trump, pada Kamis (11/8/2016), menyebut hal tersebut merupakan tuduhan palsu.

Sebaliknya, Partai Demokrat kerap memanfaatkan pernyataan-pernyataan berlebihan dari Trump jelang pemilihan yang akan berlangsung pada 8 November nanti untuk menunjukkan bahwa dia tidak layak menjadi seorang presiden dan terlalu temperamen untuk bisa dipercaya menangani hal-hal terkait keamanan nasional.

 “Ini merupakan contoh lain omongan Trump yang melecehkan Amerika Serikat,” kata penasihat politik senior Clinton, Jake Sullivan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/8/2016).

Sullivan menyebut komentar Trump yang sekali lagi menggemakan poin pembicaraan yang kerap disampaikan Putin dan musuh negaranya yakni menyerang pemimpin Amerika dan kepentingan negara tersebut merupakan hal yang luar biasa. Hal tersebut juga tidak menjadi solusi untuk menghadapi terorisme atau membantu membuat negara tersebut lebih aman.

Sementara itu, bagi anggota partai Republik yang tidak yakin apakah Trump memiliki disiplin yang cukup untuk bisa fokus terhadap kampanyenya merasa khawatir dengan komentar terbaru Trump tersebut. Kebanyakan orang berpandangan bahwa miliuner tersebut menghabiskan terlalu banyak waktu untuk berseteru dengan partainya sendiri dan menyerukan agar dia kembali fokus dengan pesan kampanyenya pada Clinton.

 “ISIS merupakan pesan solid dari Partai Republik untuk menunjukkan perbedaan dengan Hillary Clinton dan kegagalan pemerintahan Obama-Clinton,” kata Alice Stewart, seorang ahli strategi Partai Republik yang masih bekum memutuskan apapun terkait pencalonan Trump.

Namun, menurutnya, Trump seharusnya cukup mengatakan bahwa keputushan pemerintahan Obama untuk menarik seluruh pasukan dari Irak, menciptakan kevakuman dan memungkinkan ISIS untuk berkembang. Sangat absurd ketika dia berkata bahwa Obama dan Clinton merupakan pendiri ISIS dan dia tidak bisa menyalahkan media akan hal ini.

Sekiatr 70 anggota Partai Republik termasuk lima mantan anggota Kongres menyerukan agar Komite Nasional partai Republik berhenti mendukung Trump dan fokus pada pemilihan ulang anggota Kongres yang akan kembali ikut pemilihan.

 “Tindakan memecah belah dan berbahaya dari Trump tidak hanya menjadi ancaman untuk kandidat lain tetapi terhadap partai dan negara,” ujar mereka.

Sebagai respon, Trump mengancam akan berhenti menggalang dana untuk Partai Republik jika partai tersebut mengakhiri dukungannya dalam kampanye.

 “Jika mereka ingin melakukan hal itu, mereka bisa membantu saya menghemat uang dan energi. Sayalah yang menggalang dana untuk mereka” katanya kepada Fox News

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper