Kabar24.com,JAKARTA— Sebuah lukisan dinding di Melbourne, Australia menampilkan Calon Presiden Amerika dari partai Demokrat Hillary Clinton mengenakan baju renang model terbuka.
Namun, lukisan itu kemudian diubah menampilkan Clinton menggunakan Niqab (pakaian bercadar).
Dewan Kota mengatakan awalnya gambar itu menampilkan Clinton mengenakan baju renang terbuka bergambar garis dan bintang. Dalam gambar juga terlihat sejumlah uang dolar diselipkan di bagian celana dari baju renang tersebut. Gambar ini kemudian menuai protes dari komunitas sekitar karena melukiskan seorang wanita yang hampir telanjang.
Media setempat seperti dikutip dari Reuters, Rabu (3/8/2016) menyebutkan dewan kota meminta pelukis jalanan yang dikenal bernama Lushsux untuk menghapus mural tersebut minggu lalu atau dia akan didenda.
Lushsux, who previously depicted U.S. Republican presidential candidate Donald Trump in a mural, had by Monday updated the image of Clinton to show her in Islamic dress.
Lushsux yang sebelumnya juga pernah melukis Donald Trump di sebuah lukisan dinding pada Senin (1/8/2016) kemudian merubah gambar tersebut menjadi gambar Clinton menggunakan pakaian Islami.
“Jika gambar wanita Muslim ini membuat anda terganggu, maka anda menderita Islamphobia,’ tulis Lushsux di samping gambar Clinton.
Namun, pada Rabu (3/8/2016) gambar tersebut telah lenyap dan seluruh dinding dicat hitam.