Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TEROR POSO: Selain Santoso, Basri Juga Diduga Tewas

Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan dua buron kasus terorisme di Poso, Sulawesi Tengah, Santoso dan Basri, kemungkinan besar tewas tertembak pada Senin (18/7/2016) sore.
Jenderal Polisi Tito Karnavian mengucapkan sumpah jabatan sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) saat pelantikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7). /Antara
Jenderal Polisi Tito Karnavian mengucapkan sumpah jabatan sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) saat pelantikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7). /Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan dua buron kasus terorisme di Poso, Sulawesi Tengah, Santoso dan Basri, kemungkinan besar tewas tertembak pada Senin (18/7/2016) sore.

Dari hasil gambaran wajahnya dan ciri-ciri yang lain, baik oleh anggota yang kenal dengan dia, baik beberapa orang saksi yang mengenal dia, maka dia adalah Santoso, kata Tito di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Ia mengatakan jenazah dua korban yang pada Senin sore tewas dalam baku tembak dengan Satuan Tugas Tinombala sekarang sedang dibawa ke Palu untuk diidentifikasi.

"Dari bandara akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, dibersihkan lagi. Nanti di situ sudah ada keluarganya, kepala lingkungannya. Ada tersangka-tersangka yang sekarang lagi ditahan saat ditangkap dalam operasi Tinombala," kata Tito.

Ia menambahkan kemungkinan bahwa itu jasad Santoso sekitar 80 persen atau 90 persen.

Jenazah satu orang lainnya yang di badannya ada banyak tato, menurut dia, kemungkinan besar tersangka teroris Basri.

Basri memang memiliki banyak Tato di badannya karena dia pernah ditangkap oleh Satgas Polri pada 2007.

"Yang satunya lagi kira-kira 70 persen adalah Basri. Mungkin 2-3 jam ke depan dibersihkan di RS Bhayangkara, kita akan mendapatkan keterangan yang lebih akurat lagi," katanya.

Saksi Keluarga

Selain mendatangkan saksi keluarga tersangka atau warga yang mengenal tersangka, ia menjelaskan, polisi juga akan mendatangkan aparat yang pernah memeriksa Santoso dan Basri beberapa tahun lalu untuk mengetahui identitas kedua jenazah tersebut.

Satuan Tugas Tinombala terlibat kontak tembak dengan kelompok bersenjata di Desa Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/9/2016) sore, menewaskan dua orang anggota kelompok bersenjata.

Tito mengatakan Santoso dan Basri benar tewas tertembak maka tidak ada lagi tokoh yang memiliki kemampuan memimpin jaringan teroris yang masih tersisa, termasuk Ali Kalora yang masih buron.

"Ali Kalora juga tidak memiliki kemampuan, kompetensi dan leadership seperti Basri dan Santoso," kata Tito.

Namun, dia mengatakan, kaderisasi bisa saja terjadi.

Dia mengatakan, persenjataan kelompok itu diperkirakan makin menipis setelah satu senjata M16 disita usai kontak tembak Senin (18/7/2016).

"Persenjataan enggak sebanyak sekarang. Senjata rakitan 3-4, senjata pabrikan satu lagi," ujarnya.

"Kalau memang betul ini Santoso, apapun operasi ini saya ucapkan terima kasih, apresiasi kepada rekan-rekan TNI dan Polri karena ini operasi gabungan Tinombala, dan juga dari BIN dan lain-lain," katanya

Ia mengatakan operasi Tinombala akan terus dijalankan karena masih banyak buronan yang berlum tertangkap.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper