Kabar24.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberangkatkan 750 pemudik program mudik gratis dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2016 melalui PT Jasa Raharja di halaman Kantor Gubernuran pada Minggu (3/7/2016).
Ganjar mengatakan pemudik diberangkatkan dengan 15 bus menuju 11 kota tujuan. Menurutnya, mudik gratis ini menarik karena memberangkatkan masyarakat yang bekerja di Jateng menuju Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Pemudik bahkan dimanjakan dengan fasilitas bus yang nyaman dan diberikan bingkisan.
"Sekarang mereka (instansi) yang membantu pemudik, kelasnya itu pasti bus pariwisata. Jadi pasti enak, dingin karena pakai AC," katanya dalam keterangan resmi pada Minggu.
Dia berpendapat mudik menggunakan angkutan umum sama saja dengan naik kendaraan pribadi. Namun, di Indonesia ada problem kultural. Masyarakat merasa kurang ‘gagah’ jika mudik tak menggunakan kendaraan pribadi.
"Nanti dikira tidak sukses. Maka caranya dia harus punya mobil. Apakah punya sendiri, pinjam, sewa, atau yang platnya masih xxx," kelakarnya.
Lantaran masih banyak masyarakat yang memilih menggunakaan kendaraan pribadi, dia berpesan agar mereka menyiapkan fisik dan mental dalam menghadapi perjalanan jauh.
"Kalau nanti mudik macet itu biasa. Saya istilahkan eksotisme mudik. Mudik nggak macet nggak asyik karena pasti macet. Kecuali nanti tolnya sudah jadi sepanjang Jawa. Terus kemudian ada tambahan kereta yang banyak dan masyarakat sadar, mudik naik angkutan umum itu sama saja dengan naik kendaraan pribadi," jelasnya.
Mudik gratis dari Kementerian BUMN akan membawa pemudik untuk tujuan Malang, Jember, Pacitan, Surabaya, Blitar, Madiun, Situbondo, Sukabumi, Serang, Wonogiri, dan Majenang
Program mudik gratis disambut antusias oleh masyarakat. Salah satunya Eko Lukman yang akan mudik ke Kediri. Tahun ini adalah tahun kedua, dia bersama keluarga mengikuti kegiatan mudik gratis bersama Jasa Raharja. Dia mengatakan, bus yang disediakan sangat nyaman dan layanannya juga memuaskan. Dengan mudik gratis, dia bisa menghemat pengeluaran transport sekitar Rp200.000per orang.
Senada disampaikan Putri. Dia yang bekerja di Bumiayu, Brebes akan pulang ke kampung halamannya di Ngawi, Jawa Timur. Putri positif Komunikasi Jasa Raharja yang terjalin apik.
"Saya sudah mendaftar sejak dua bulan lalu. Komunikasi dari Jasa Raharja bagus. Yang sudah ikut tahun lalu, tahun ini dihubungi lagi. Kalau peserta ada yang cancel mau menghubungi peserta yang lain," tuturnya.