Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan sains dan teknologi, Merck menggandeng Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L) untuk menyelenggarakan Merck-i3L Life Sciences Award 2016.
Merck bersama institusi pendidikan tinggi dan riset life science premium itu ingin memberikan penghargaan bagi riset sains yang telah meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus apresiasi bagi upaya para ilmuwan dalam menemukan solusi berkelanjutan yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.
Head of Research and Applied Solutions Commercials PT Merck Chemicals and Life Sciences (MCLS) Syahroni mengatakan di abad ke-21 yang serba maju ini, pengetahuan dan inovasi merupakan kunci terciptanya perubahan sosial, pembangunan sosial-ekonomi berkelanjutan serta mendorong kemajuan global.
“Kami ingin mendukung dan mendorong para ilmuwan untuk melakukan riset yang dapat memenuhi permintaan atas produk dan jasa inovatif yang kian meningkat di Indonesia,” tegasnya ddi Artotel Hotel, Jakarta, Senin (13/6/2016).
Director of Academic Affairs i3L Matteo Morello menerangkan penghargaan ini dapat menciptakan gelombang baru inovasi dan ide yang mengubah kehidupan. Merck-i3L Life Sciences Award bertujuan mempercepat perkembangan sains dan teknologi di Indonesia. Ajang ini terbuka untuk seluruh ilmuwan warga negara Indonesia, baik ilmuwan profesional, mahasiswa pascasarjana dan ilmuwan dari universitas, ilmuwan dari institusi swasta dan negara, hingga ilmuwan di rumah sakit. Kualifikasi penelitian mencakup pengembangan produk dan pengetahuan dalam sektor pertanian, kesehatan, dan lingkungan yang telah dikaji dalam uji laboratorium.
“Kompetisi akan dibuka sejak hari ini, 13 Juni 2016 hingga 30 September 2016, dan pemenang akan diumumkan pada bulan November,” bebernya.
Sains, menurutnya, dapat membantu memecahkan sejumlah tantangan yang kini dihadapi Indonesia sekaligus menciptakan perkembangan dalam industri berbasis life-science seperti kesehatan, pertanian, perikanan, dan energi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Selain sejumlah tantangan yang masih harus dihadapi, Indonesia juga masih sangat tergantung pada beasiswa dan dana dari luar negeri untuk mengembangkan sains,” ucapnya.
Pada tahun 2015, lanjutnya, Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara Asean lainnya dalam sains dan teknologi. Hanya 0,19% kutipan mendunia yang tercipta dan dampak dari kutipan 18% di bawah rata-rata dunia.
Ketua Dewan Juri Merck-i3L Life Sciences Award yang juga menjabat sebagai Direktur Eijkman Institute Amin Subandrio W. Kusumo percaya riset berbasis life-science dapat memberikan kontribusi untuk Indonesia yang lebih baik.
“Dalam pengalaman saya sebagai seorang ilmuwan, saya percaya riset dapat menciptakan pengetahuan baru untuk aplikasi yang praktis dengan relevansi, manfaat, serta dampak ekonomi yang tinggi,” imbuhnya.
Dia menambahkan kegiatan ini adalah kesempatan emas bagi para ilmuwan Indonesia untuk melangkah dan mendapat pengakuan atas kontribusi mereka. Dalam rangka menciptakan lebih banyak ide, i3L berfokus kepada riset yang berorientasi pada praktik melalui pengembangan sistem triple helix, yaitu sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah. Untuk info lebih lanjut kunjungi www.merck.co.id/en/lsa/lifescienceaward atau www.competition.i3L.ac.id.