Kabar24.com, JAKARTA - Asisten Atase Imigrasi KBRI Singapura Sandi Andaryadi menyebutkan kronologis proses pemulangan Ketua Kadin Jawa Timur dan Ketua PSSI, La Nyalla Mattalliti.
Awalnya pada pukul 10.30 waktu setempat dihubungi pihak keamanan setempat bahwa La Nyalla melanggar keimigrasian, katanya di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta, Selasa (31/5/2016) malam.
La Nyalla melanggar keimigrasian yakni tinggal di Singapura melebih batas waktu atau over stay.
"Dia berada di sana sejak tanggal 29 Maret 2016 dan diberikan bebas visa selama satu bulan, yakni sampai 28 April 2016," katanya.
Namun, La Nyalla selanjutnya tidak melaporkan kepada pihak berwenang hingga harus dilakukan tindakan deportasi.
Untuk proses pemulangan ke Indonesia, kepada yang bersangkutan telah diberikan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk sekali jalan ke Indonesia.
Selanjutnya dengan menggunakan penerbangan pesawat GA835 dengan rute penerbangan Singapura-Bandara Soekarno-Hatta pukul 17.35 waktu setempat dan tiba di Jakarta pukul 18.30 WIB.
"Selanjutnya diserahkan ke ke kejaksaan," katanya.
Sebelumnya, tiga kali kejaksaan kalah dalam menghadapi gugatan praperadilan La Nyalla Mattalitti terkait surat perintah penyidikan (Sprindik) yang dikeluarkan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim) dalam kasus korupsi dana hibah Kadin Jatim dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Namun kejaksaan tidak mau mengalah kemudian mengeluarkan sprindik baru dalam kasus yang sama terhadap La Nyalla. Padahal pengadilan sudah melarang dikeluarkannya sprindik baru untuk kasus yang sama.
Kronologis pemulangan La Nyalla
Asisten Atase Imigrasi KBRI Singapura Sandi Andaryadi menyebutkan kronologis proses pemulangan Ketua Kadin Jawa Timur dan Ketua PSSI, La Nyalla Mattalliti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu
Rekomendasi dan Sentimen Seputar Saham Harita Nickel (NCKL)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
11 menit yang lalu
KPK: Gubernur Bengkulu Peras Anak Buah untuk Biaya Pilkada
1 jam yang lalu