Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operasi Pasar Murah, PPI dan Pemkot Pekanbaru Sediakan 115 Ton Gula Pasir

Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Pemerintah Kota Pekanbaru menyediakan 115 ton gula pasir yang akan dijual di operasi pasar untuk mengatasi gejolak harga menjelang Ramadan.

Bisnis.com, PEKANBARU - Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Pemerintah Kota Pekanbaru menyediakan 115 ton gula pasir yang akan dijual di operasi pasar untuk mengatasi gejolak harga menjelang Ramadan.

Masirba Sulaiman, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru mengatakan proses distribusi gula pasir di Lampung dan Jambi terkendala cuaca. Hingga menyebabkan harga gula melambung mencapai 40%.

"Untuk mengatasi inflasi, PPI dan Pemkot Pekanbaru menggelar operasi pasar sampai harga gula di pasaran kembali stabil. Kami menyediakan 115 ton gula pasir yang didistribusi dari Jawa," katanya saat diwawancarai bisnis, Rabu (25/5/2016).

Operasi pasar di mulai pekan ini dipusatkan di lima kecamatan Pekanbaru, yaitu di Marpoyan Damai, Sukajadi, Tampan, Senapelan dan Sail. Selain itu, operasi pasar juga digekar di Kantor PPI Pekanbaru dan RSUD Arifin Achmad.

Pemerintah dan PPI telah mendiatribusikan 13 ton gula pasir. Pekan ini, pemerintah akan menambah 2,5 ton.

Harga gula di pasaran ditarif menjadi Rp18.000 per kg atau naik dari harga semula Rp13.000 per kg. Hal ini dikhawatirkan akan memicu inflasi hingga Lebaran, nanti.

Pemerintah Kota Pekanbaru juga menyoroti melonjaknya harga gula pasir di pasaran dan akan menindak pelaku yang menjual gula ilegal atau tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

Masirba Sulaiman mengatakan pihaknya khawatir kenaikan harga gula akan dimanfaatkan oleh oknum untuk menjual gula ilegal dan tidak berstandar.

“Karena yang menjual gula ilegal dan tidak berstandar ini ada sanksi hukumnya yaitu kurungan penjara minimal 5 tahun dan denda Rp10 miliar,” katanya.

Selain itu bagi toko kelontong atau pedagang di pasar tradisional yang menjual gula pasir curah atau eceran, harus menyediakan timbangan bagi pembeli yang ingin memeriksa berat gula tersebut.

Tujuannya agar pembeli gula bisa memastikan barang yang dibeli itu sudah sesuai berat dan takarannya sehingga tidak tertipu oleh pedagang.

Namun, harga sembako lainnya tercatat masih mengalami penurunan karena rendahnya daya beli. Masirba mengatakan pemerintah juga akan melakukan hal serupa jika bahan makanan lainnya juga mengalami kenaikan harga.

Mawardi Arsyad, Kepala BPS Riau menjelaskan kenaikan harga bahan pokok selalu menjadi faktor pemicu inflasi di Riau. Cabai merah, bawang merah dan beras adalah bahan pangan yang mengalami kenaikan.

"Proses pendistribusian bahan pangan menempuh jarak yang jauh, dari Sumatra Barat sehingga pedagang sering menaikkan harga," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper