Bisnis.com, SEMARANG - Tingkat penerimaan investasi di Jawa Tengah pada kuartal I/2016 telah mencapai Rp8,23 triliun, lebih tinggi Rp2,65 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Secara lebih detail, dari jumlah investasi sebesar Rp8,23 triliun, sebesar Rp5,27 triliun merupakan penanaman modal dalam negeri (PMDN), dan Rp2,95 triliun adalah penanaman modal asing (PMA).
Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan realisasi investasi pada kuartal I tahun lalu sebesar Rp5,58 triliun. Berdasarkan angka tersebut, artinya terjadi peningkatan hingga 49% secara tahunan.
"Peningkatan ini terjadi karena berbagai upaya yang terus dilakukan. Kami terus berusaha meyakinkan investor, dan terus berkoordinasi serta memperbaiki kondisi di setiap daerah. Meski ekonomi belum terlalu pulih, investor tetap merespons positif," paparnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (12/5/2016).
Pada 2016, BPMD Jateng menargetkan jumlah investasi bisa mencapai Rp27 triliun. Dengan begitu, per akhir Maret jumlah investasi telah teralisasi 30,5% dari target. Menurut Sujarwanto, jumlah investasi bisa lebih tinggi dari 50% target yang ditetapkan pada pertengahan tahun ini.
Selain berbagai kemudahan investasi yang telah ditawarkan, tambahnya, belum lama ini Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga telah mengeluarkan surat edaran terkait peninjauan tata ruang di setiap kabupaten/kota.
"Ini adalah langkah kongkret yang telah dilakukan oleh Pak Ganjar. Surat edaran berisi tentang instruksi yang sangat jelas terkait tata ruang," katanya.
Dia melihat setiap daerah telah merespons surat edaran tersebut dengan baik. Menurutnya, dengan berbagai perbaikan yang dilakukan, tingkat investasi pada awal tahun depan akan meningkat signifikan.